Matahari Department Store (LPPF) perlu evaluasi strategi penjualan daring



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dinilai perlu mempertimbangkan kembali kemampuannya dalam menjual produk-produk melalui dunia maya di tengah tingkat persaingan yang ketat.

Analis NH Korindo Sekuritas, Michael Tjahjadi mengatakan, LPPF perlu mengevaluasi strategi pengembangan platform daring yang dimilikinya, yakni mataharimall.com.

Memang, di kuartal III penjualan LPPF melalui situs tersebut tumbuh sebesar 24,2% secara year on year (yoy). Namun, karena pertumbuhan pendapatan LPPF di kuartal yang sama tergolong rendah, hal tersebut mencerminkan bahwa sebagian besar konsumen mataharimall.com bukanlah konsumen baru.


Sebagai pengingat, pendapatan LPPF sepanjang kuartal III 2018 hanya tumbuh tipis sebesar 2,9% (yoy) menjadi Rp 1,86 triliun.

Sementara itu, Christine Natasya, Analis Mirae Asset Sekuritas menilai, saat ini keberadaan mataharimall.com tidak terlalu menguntungkan karena tingkat persaingan yang ketat dari platform jual-beli barang secara daring lainnya yang lebih besar. “Kami yakin bahwa produk yang ditawarkan pemain e-commerce lainnya lebih bervariasi dibandingkan yang dijual melalui mataharimall.com,” kata Christine dalam riset 31 Oktober 2018.

Mengingat adanya potensi kerugian dari mataharimall.com, LPPF saat ini sedang meninjau kembali investasinya di PT Global Ecommerce Indonesia selaku induk usaha platform tersebut. LPPF memiliki 20% saham di perusahaan ini.

Belum optimalnya platform mataharimall.com serta sejumlah tantangan bisnisnya membuat Christine memprediksi laba bersih emiten ini akan turun 1,57% (yoy) menjadi Rp 1,87 triliun pada akhir 2018 nanti. Namun, pendapatan perusahaan tetap berpotensi meningkat 4,7% (yoy) menjadi Rp 10,50 triliun.

Dia juga mengubah rekomendasi untuk LPPF menjadi hold dengan target Rp 5.300 per saham. Rekomendasi hold juga disematkan oleh Michael dengan target Rp 5.480 per saham. Hari ini (7/11), saham LPPF ditutup naik 1,07% ke level Rp 4.730 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati