JAKARTA. Di tengah hantaman krisis ekonomi global, para peritel dihadapkan dengan turunnya penjualan di sejumlah gerai mereka di luar Jawa. Padahal, menurut Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), nilai penjualan ritel dari luar Jawa mencapai 40% dari total nilai penjualan ritel secara nasional. Nilai tersebut setara dengan Rp 340 triliun. Namun, ancaman krisis global belum terlalu dirasakan oleh PT Matahari Putra Prima, salah satu pemain ritel nasional. Walaupun begitu, VP Corporate Communication PT Matahari Putra Prima Roy Mande bilang bahwa secara keseluruhan, akibat dari krisis ekonomi global tersebut dialami oleh semua pemain ritel di Indonesia.Hanya saja, Roy mengaku bahwa pihaknya tetap optimis bahwa Matahari bakalan mencapai target akhir tahunnya sebesar Rp 11,5 triliun. Atau naik sebesar 18-20% dari tahun 2007 yang hanya sebesar Rp 9,09 triliun. "Sampai saat ini kita berharap target tahun 2008 terpenuhi. Karena kita perkirakan akan terjadi puncak penjualan di bulan Desember 2008 ini. Lagi pula, bisnis Matahari kan tidak hanya di pangan, tetapi di sandang. Sehingga dampak krisis ekonomi global baru akan kita rasakan semester pertama tahun depan," ujar Roy.Indikasi masih sehatnya Matahari adalah adanya beberapa ekspansi pembangunan Hypermart di Bali, Jambi dan Balikpapan pada bulan Desember 2008 ini. "Kita juga bangun Departemen Store di Pluit Village dan di Pejaten Village," imbuh Roy. Menurut Roy, dengan strategi ini, akan semakin mendekatkan konsumen Matahari. Sehingga target akhir tahun bakalan tercapai.Lebih lanjut, Roy juga menegaskan akan merevisi target pencapaian tahun 2009 mendatang. Karena dari 10 gerai yang akan dibangun, kini tinggal 5 gerai saja yang pasti akan dibangun. "KIta tetap optimis tahun 2009 nanti, tetapi hati-hati dalam memilih lokasi ekspansi," pungkas Roy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Matahari Optimis Bakal Capai Target Penjualannya Rp 11,5 Triliun
Oleh: Aprillia Ika
Selasa, 02 Desember 2008 08:16 WIB