Matahari Putra Prima (MPPA) siapkan Rp 80 miliar bangun 16 gerai Hyfresh di 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) berencana akan membangun 16 gerai Hyfresh di tahun 2021. Rencana ini dilaksanakan untuk menguatkan strategi MPPA yakni efisiensi dan mendorong penjualan lewat online.

Danny Kojonginan, Direktur dan Sekretaris Perusahaan MPPA memaparkan konsep gerai Hyfresh ini dibangun stand alone di lokasi hunian dan menyasar pasar kelas menengah ke atas.

Adapun ukuran gerainya dibuat lebih compact, yakni rata-rata 500-1.000 meter persegi. Bila dibandingkan dengan luas rata-rata gerai yang lain, Hypermart seluas 2.500-6.000 meter persegi dan Foodmart seluas 1.500-2.000 meter persegi. 


"Adanya Hyfresh ini menjadi salah satu potensi untuk MPPA ke depannya untuk mempeluas jaringan toko yang lebih efektif," jelasnya dalam Paparan Publik secara virtual, Jumat (16/10).

Selain untuk merengkuh pangsa pasar produk segar dari pasar tradisional, gerai Hyfresh ini juga mendukung penjualan online yang Baca Juga: Matahari (MPPA): Sejak Maret sudah jalankan jaga jarak dengan ketat

Danny mengatakan gerai Hyfresh ini bisa melayani pelanggan yang datang langsung ke toko dan juga mengirimkan produk yang dipesan lewat kanal penjualan digital MPPA. Sebagai informasi, saat ini MPPA menjalankan sejumlah layanan digital lewat WhatsApp, Grabmart, dan Shopee.

Herry Senjaya, Finance & Accounting Associate Director Matahari Putra Prima mengatakan di tahun ini perusahaan melakukan pengembangan gerai Hyfresh, baik itu membuat gerai baru maupun mengkonversikan Hypermart menjadi Hyfresh.

Namun karena adanya pandemi Corona, di sisa akhir tahun ini MPPA belum berencana untuk membangun gerai baru.

"Di tahun depan kami rencana bisa merealisasikan membangun  16 gerai Hyfresh, untuk investasinya kalo kami estimasikan sekitar Rp 80 miliar," jelasnya.

Baca Juga: Ada pandemi Covid-19, Matahari Putra Prima (MPPA) akan lebih fokus pada efisiensi

Asal tahu saja, selama pandemi Corona bergulir, Herry mengungkapkan MPPA harus menutup sementara 8 gerai di sejumlah lokasi yakni Bali dan Jambi.

Herry mengatakan gerai ini ditutup sementara karena jumlah pelanggan sangat sedikit. Adapun rencananya, di akhir tahun ini sudah bisa dibuka kembali.

Selanjutnya: Dampak PSBB Jakarta Terbatas Bagi Emiten Konstruksi, Bagaimana Rekomendasi Sahamnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli