JAKARTA. Bisnis e-commerce yang riuh mendorong Mataharimall.com menggelar strategi khusus agar bisa merebut animo pasar. Salah satu sayap bisnis Grup Lippo itu menawarkan belanja online to offline (O to O). Konsep belanja tersebut sekaligus memanfaatkan jaringan ritel sister company, yakni Matahari Department Store. Jadi, pembeli bisa memesan aneka produk yang dijajakan dalam lapak maya Mataharimall. Lantas, mereka juga bisa langsung mengambil produk pesanan tersebut di Matahari terdekat. Sejak tiga bulan berdiri, Mataharimall mengklaim sudah ada 50 Matahari yang bisa melayani pengambilan barang hasil belanja di Mataharimall. Dari 50 titik Matahari itu, 10 di wilayah Jabodetabek sudah menerapkan konsep e-locker. Konsep itu memungkinkan pembeli bisa mengambil langsung barang mereka ke sebuah loker khusus. "Enggak usah ke resepsionis, kalau enggak punya network seperti kami enggak akan mungkin bisa O to O," ujar Hadi Wenas, Chief Executive Officer Mataharimall.com, Rabu (9/9).
Mataharimall garap model belanja online to offline
JAKARTA. Bisnis e-commerce yang riuh mendorong Mataharimall.com menggelar strategi khusus agar bisa merebut animo pasar. Salah satu sayap bisnis Grup Lippo itu menawarkan belanja online to offline (O to O). Konsep belanja tersebut sekaligus memanfaatkan jaringan ritel sister company, yakni Matahari Department Store. Jadi, pembeli bisa memesan aneka produk yang dijajakan dalam lapak maya Mataharimall. Lantas, mereka juga bisa langsung mengambil produk pesanan tersebut di Matahari terdekat. Sejak tiga bulan berdiri, Mataharimall mengklaim sudah ada 50 Matahari yang bisa melayani pengambilan barang hasil belanja di Mataharimall. Dari 50 titik Matahari itu, 10 di wilayah Jabodetabek sudah menerapkan konsep e-locker. Konsep itu memungkinkan pembeli bisa mengambil langsung barang mereka ke sebuah loker khusus. "Enggak usah ke resepsionis, kalau enggak punya network seperti kami enggak akan mungkin bisa O to O," ujar Hadi Wenas, Chief Executive Officer Mataharimall.com, Rabu (9/9).