Mau Dapat Passive Income dari Deposito? Perhatikan Tips Berikut Ini!



MOMSMONEY.ID - Siapa yang mau mendapatkan passive income tanpa harus bekerja keras? Salah satunya adalah dengan memilih instrumen investasi pada deposito untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Baik investor pemula maupun profesional akan cukup mudah dalam berinvestasi di deposito. Deposito juga merupakan simpanan yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Anda yang berinvestasi juga bisa mendapatkan profit dari beberapa sumber. Tidak salah jika banyak yang menjadikannya sebagai sumber passive income.

Dalam dunia keuangan istilah passive income cukup sering digunakan. Passive income adalah penghasilan yang diperoleh dengan melakukan pekerjaan seminimal mungkin, atau bahkan tanpa bekerja. Penghasilan ini bisa diterima sebagai imbalan atas kontribusi atau pengembangan aset yang dimiliki. Untuk mendapatkan passive income tentu kamu harus mempunyai sesuatu yang bekerja dan menghasilkan uang.


Sebagai contoh jika Anda mempunyai properti yang saat ini disewakan. Uang sewa tersebut merupakan passive income sebab tanpa bekerja pemilik properti akan mendapat bayaran karena asetnya digunakan pihak lain.

Pilihan produk untuk menghasilkan passive income sangat beragam dan menarik. Selain properti, Anda juga bisa mendapatkan cuan dari deposito, yang menghasilkan penghasilan dari bunga yang telah ditetapkan.

Jika Ingin mendapatkan passive income dari deposito, Anda bisa memperhatikan poin berikut ini yang telah dikemas oleh Bank DBS Indonesia. Yuks simak di bawah ini :

1.      Kebijakan Bank dan Cost of Funds

Masing-masing bank mempunyai ketentuan khusus berkaitan dengan produknya. sebagai contoh untuk deposito, bunga yang bisa diterima investor besarnya antar bank berbeda.

Bank juga mempunyai ketentuan berkaitan dengan biaya modal atau cost of fund, yaitu biaya untuk keperluan funding yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber. Biaya ini akan mengurangi profit yang dapat diberikan bank kepada investor, termasuk pemilik deposito.

2.      Keamanan Bank

Untuk menarik minat investor, tidak sedikit bank yang memberikan berbagai jenis tawaran yang bisa saja menjebak nasabah. Anda perlu memperhatikan mengenai hal ini, termasuk juga dengan keamanan bank.

Pencurian yang terjadi di bank tidak hanya dalam bentuk uang fisik yang disimpan, namun juga hacker yang dapat mengambil aset secara digital. Pertimbangkan keamanan bank agar kamu tidak mengalami kerugian.

3.      Jangka Waktu (Tenor) Deposito

Ada beberapa jangka waktu deposito yang ditawarkan oleh bank, mulai dari 1 bulan, 2, 4, 6. 12 hingga 24 bulan. Semakin lama tenor yang kamu ambil untuk deposito, maka bank akan menawarkan profit yang lebih besar.

Jika ingin mendapatkan banyak keuntungan, pilihannya dengan deposito dalam jangka panjang, namun kamu perlu mempertimbangkan apakah pilihan tersebut sesuai dengan rencana keuangan yang kamu miliki.

5.      Pajak dan Penalti Deposito

Deposito merupakan salah satu objek pajak. Artinya pada saat mendapat passive income, kamu harus membayar sejumlah pajak yang sudah ditentukan yang akan mengurangi profit.

Selain itu, bank biasanya juga memberlakukan ketentuan penalti atau denda jika nasabah mencairkan deposito sebelum jatuh tempo. tentu ini bisa mengurangi passive income.

Baca Juga: Ini Link Live Streaming Misa Suci Paus Fransiskus di GBK Jakarta

Contoh perhitungan passive income dari deposito

Dalam menghitung potensi keuntungan atau passive income dari deposito, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor itu diantaranya tingkat bunga deposito, target penghasilan pasif bulanan atau tahunan yang diinginkan, dan jangka waktu investasi yang dipilih. Gambarannya seperti ini:

Asumsi tingkat bunga deposito 5% per tahun, ANda ingin mendapatkan passive income minimal Rp 1 juta per tahun dengan modal awal Rp 1 juta dan Anda bisa menambah investasi Rp 5 juta setiap tahun serta menggunakan bunga untuk menambah modal.

Untuk bisa mendapat passive income minimal Rp juta, Anda membutuhkan waktu selama 4 tahun karena harus mempunyai deposito sebanyak Rp. 20.000.000. Dana yang Diperlukan:

Jumlah Dana = (Target Penghasilan Pasif / Tingkat Bunga Deposito) x 100 Contoh: (Rp 1.000.000 / 5%) x 100 = Rp 20.000.000

Perhitungannya:

Tahun  ke

Modal

Jumlah di tahun x

Profit

1

Rp5.000.000

Rp5.000.000

2

Rp10.000.000

Rp10.250.000

Rp250.000

3

Rp15.000.000

Rp15.762.500

Rp762.500

4

Rp20.000.000

Rp21.038.125

Rp1.038.125

Baca Juga: Sebentar Lagi Ditutup, Ini Link Alternatif e-Meterai Resmi untuk Daftar CPNS 2024

Setelah mempunyai deposito dalam jumlah Rp 20 juta, maka Anda akan menerima passive income sebanyak Rp 1 juta. Artinya tanpa harus bekerja dan hanya menyimpan aset dalam bentuk deposito, Anda bisa mendapat penghasilan Rp 1 juta.

Anda bisa menikmati hasil investasi dengan mendapatkan passive income sampai Rp 1 jura sebulan, bahkan lebih dari produk yang tepat dan konsisten menambah jumlah investasi tersebut.

Sebagai langkah tepat untuk mendapatkan passive income, Anda bisa memilih deposito yang tersedia di Aplikasi digibank by DBS, yang merupakan aplikasi aman dan mudah diakses setiap harinya selama 24 jam. Aplikasi digibank by DBS menyediakan lebih dari 150 pilihan produk investasi yang cuan dan dapat membantu Sahabat digibank mempunyai passive income. 

Baca Juga: 7 Tips Memilih Deposito Yang Tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Nina Dwiantika