MOMSMONEY.ID - Siapa yang mau mendapatkan passive income tanpa harus bekerja keras? Salah satunya adalah dengan memilih instrumen investasi pada deposito untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Baik investor pemula maupun profesional akan cukup mudah dalam berinvestasi di deposito. Deposito juga merupakan simpanan yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Anda yang berinvestasi juga bisa mendapatkan profit dari beberapa sumber. Tidak salah jika banyak yang menjadikannya sebagai sumber passive income. Dalam dunia keuangan istilah passive income cukup sering digunakan. Passive income adalah penghasilan yang diperoleh dengan melakukan pekerjaan seminimal mungkin, atau bahkan tanpa bekerja. Penghasilan ini bisa diterima sebagai imbalan atas kontribusi atau pengembangan aset yang dimiliki. Untuk mendapatkan passive income tentu kamu harus mempunyai sesuatu yang bekerja dan menghasilkan uang.
Sebagai contoh jika Anda mempunyai properti yang saat ini disewakan. Uang sewa tersebut merupakan passive income sebab tanpa bekerja pemilik properti akan mendapat bayaran karena asetnya digunakan pihak lain. Pilihan produk untuk menghasilkan passive income sangat beragam dan menarik. Selain properti, Anda juga bisa mendapatkan cuan dari deposito, yang menghasilkan penghasilan dari bunga yang telah ditetapkan. Jika Ingin mendapatkan passive income dari deposito, Anda bisa memperhatikan poin berikut ini yang telah dikemas oleh Bank DBS Indonesia. Yuks simak di bawah ini : 1. Kebijakan Bank dan Cost of Funds Masing-masing bank mempunyai ketentuan khusus berkaitan dengan produknya. sebagai contoh untuk deposito, bunga yang bisa diterima investor besarnya antar bank berbeda. Bank juga mempunyai ketentuan berkaitan dengan biaya modal atau cost of fund, yaitu biaya untuk keperluan funding yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk setiap dana yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber. Biaya ini akan mengurangi profit yang dapat diberikan bank kepada investor, termasuk pemilik deposito. 2. Keamanan Bank Untuk menarik minat investor, tidak sedikit bank yang memberikan berbagai jenis tawaran yang bisa saja menjebak nasabah. Anda perlu memperhatikan mengenai hal ini, termasuk juga dengan keamanan bank. Pencurian yang terjadi di bank tidak hanya dalam bentuk uang fisik yang disimpan, namun juga hacker yang dapat mengambil aset secara digital. Pertimbangkan keamanan bank agar kamu tidak mengalami kerugian. 3. Jangka Waktu (Tenor) Deposito Ada beberapa jangka waktu deposito yang ditawarkan oleh bank, mulai dari 1 bulan, 2, 4, 6. 12 hingga 24 bulan. Semakin lama tenor yang kamu ambil untuk deposito, maka bank akan menawarkan profit yang lebih besar. Jika ingin mendapatkan banyak keuntungan, pilihannya dengan deposito dalam jangka panjang, namun kamu perlu mempertimbangkan apakah pilihan tersebut sesuai dengan rencana keuangan yang kamu miliki. 5. Pajak dan Penalti Deposito Deposito merupakan salah satu objek pajak. Artinya pada saat mendapat passive income, kamu harus membayar sejumlah pajak yang sudah ditentukan yang akan mengurangi profit. Selain itu, bank biasanya juga memberlakukan ketentuan penalti atau denda jika nasabah mencairkan deposito sebelum jatuh tempo. tentu ini bisa mengurangi passive income. Baca Juga: Ini Link Live Streaming Misa Suci Paus Fransiskus di GBK Jakarta Contoh perhitungan passive income dari deposito Dalam menghitung potensi keuntungan atau passive income dari deposito, Anda perlu mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor itu diantaranya tingkat bunga deposito, target penghasilan pasif bulanan atau tahunan yang diinginkan, dan jangka waktu investasi yang dipilih. Gambarannya seperti ini: Asumsi tingkat bunga deposito 5% per tahun, ANda ingin mendapatkan passive income minimal Rp 1 juta per tahun dengan modal awal Rp 1 juta dan Anda bisa menambah investasi Rp 5 juta setiap tahun serta menggunakan bunga untuk menambah modal. Untuk bisa mendapat passive income minimal Rp juta, Anda membutuhkan waktu selama 4 tahun karena harus mempunyai deposito sebanyak Rp. 20.000.000. Dana yang Diperlukan: Jumlah Dana = (Target Penghasilan Pasif / Tingkat Bunga Deposito) x 100 Contoh: (Rp 1.000.000 / 5%) x 100 = Rp 20.000.000 Perhitungannya:
Tahun ke | Modal | Jumlah di tahun x | Profit |
---|---|---|---|
1 | Rp5.000.000 | Rp5.000.000 | |
2 | Rp10.000.000 | Rp10.250.000 | Rp250.000 |
3 | Rp15.000.000 | Rp15.762.500 | Rp762.500 |
4 | Rp20.000.000 | Rp21.038.125 | Rp1.038.125 |