Mau Ekspansi, Ecocare Indo Pasifik (HYGN) Incar Dana Rp 76,12 Miliar Lewat IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan layanan jasa higienitas dan sanitasi, PT Ecocare Indo Pasifik Tbk akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham alias Intial Public Offering (IPO). 

Calon emiten yang bakal menggunakan kode HYGN ini menawarkan maksimal 525 juta saham dengan nominal Rp 20 per saham. Ini setara dengan 20,79% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO. 

Rencananya sebesar 1,93% dari jumlah tersebut atau 10,10 juta saham akan dialokasikan untuk program kepemilikan saham pegawai atau Employee Stock Allocation (ESA). 


Ecocare memasang harga penawaran di kisaran Rp 135–Rp 145 per saham. Dengan begitu, HYGN berpotensi memperoleh dana segar sebanyak-banyaknya Rp 76,12 miliar. 

Baca Juga: IPO, Ecocare Indo Pasifik (HYGN) Targetkan Dana Hingga Rp 76,12 Miliar

Group Chief Executive Officer Ecocare Indo Pasifik Wincent Yunanda mengklaim HYGN memiliki model bisnis jasa higienitas yang tangguh. Per Juli 2023, total portofolio HYGN mencapai Rp 220 miliar. 

HYGN mempunyai tiga sektor usaha utama yakni layanan higienitas dan sanitasi melalui merek ecoCare, layanan pengendalian hama melalui merek pestCare dan layanan kebersihan melalui merek TukangBersih. 

"Dengan dana IPO, kami dapat mempercepat pertumbuhan melalui ekspansi ke kota-kota tingkat dua dan tingkat tiga di seluruh Indonesia," jelas dia dalam keterangan yang diterima Kontan, Rabu (24/1). 

Wincent menuturkan dana IPO juga akan dipakai untuk meningkatkan layanan digital dan berinvestasi pada rangkaian unit higienitas premium atau khas untuk meningkatkan penawaran kepada pelanggan HYGN. 

Baca Juga: Ecocare Indo Pasifik (HYGN) Gelar IPO, Cermati Posisi dan Kinerja Keuangannya 

Dia menyebut terjadi peningkatan permintaan untuk semua segmen bisnis HYGN seiring dengan terus berlanjutnya kesadaran akan jasa higienitas dan sanitasi untuk bangkit setelah pandemi Covid-19. 

"Dengan begitu, kami harus memposisikan diri untuk memanfaatkan tren jangka panjang dan berkelanjutan," ucap Wincent. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi