JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengevaluasi desain dan rekayasa nilai (value engineering) Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. Kemenhub berharap bisa memangkas dana pembangunan bandara tersebut sampai Rp 1 triliun.Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay menjelaskan, pemerintah tengah berupaya melakukan penghematan pembangunan proyek tersebut karena keterbatasan dana. Seperti diketahui, bandara yang diproyeksikan mengganti peran Bandara Polonia itu akan menghabiskan total dana Rp 5,9 triliun. Dimana pemerintah kebagian jatah mendanai Rp 4,3 triliun. Sementara sisanya dari kantong PT Angkasa Pura II (Persero)."Porsi pemerintah ini yang mau dikurangi. Saya perkirakan dengan mengevaluasi desain dan value engineering bisa ditekan biayanya sampai Rp 1 triliun. Tapi memang penyelesaiannya jadi mundur ke 2012, dari target 2011," kata Herry, Jum'at (26/3).Menurut Herry, penurunan nilai investasi bisa berakibat mundurnya penyelesaian bandara. Karena jumlah pekerjaan yang tadinya direncanakan bisa digarap dalam satu waktu terpaksa harus dipecah menjadi bertahap. Cara seperti ini disebutnya bisa menghemat biaya pengadaan material yang dibutuhkan.Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menurutnya juga belum memastikan berapa besar tambahan dana yang bisa dikucurkan untuk Kualanamu tahun ini dari kebutuhan Rp 2,004 triliun. Dalam DIPA 2010 Kemenhub, Kemenkeu hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 602,42 miliar saja. Sehingga ada kekurangan anggaran sampai Rp 1,4 triliun tahun ini."Kemenkeu minta proyek itu diaudit dulu oleh BPKP. Saya sudah mengirimkan surat dan mempersilahkan BPKP melakukan audit, untuk mencari tahu apakah ada kecurangan dan pembengkakan biaya," jelasnya.Bahkan menurut Herry, alokasi dana yang sudah tersedia Rp 602,42 miliar itu sudah tidak bisa digunakan. Karena diperuntukkan untuk membayar pekerjaan yang sudah dilakukan kontraktor."Duit itu tidak bisa dipakai untuk tahun ini, karena sudah diperuntukkan untuk pembayaran pekerjaan sebelumnya," tandas Herry. Walhasil, dengan belum disediakannya komitmen tambahan dana untuk Kualanamu maka proyek tersebut terancam molor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mau Hemat Rp 1 T, Pemerintah Evaluasi Desain Kualanamu
JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengevaluasi desain dan rekayasa nilai (value engineering) Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara. Kemenhub berharap bisa memangkas dana pembangunan bandara tersebut sampai Rp 1 triliun.Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay menjelaskan, pemerintah tengah berupaya melakukan penghematan pembangunan proyek tersebut karena keterbatasan dana. Seperti diketahui, bandara yang diproyeksikan mengganti peran Bandara Polonia itu akan menghabiskan total dana Rp 5,9 triliun. Dimana pemerintah kebagian jatah mendanai Rp 4,3 triliun. Sementara sisanya dari kantong PT Angkasa Pura II (Persero)."Porsi pemerintah ini yang mau dikurangi. Saya perkirakan dengan mengevaluasi desain dan value engineering bisa ditekan biayanya sampai Rp 1 triliun. Tapi memang penyelesaiannya jadi mundur ke 2012, dari target 2011," kata Herry, Jum'at (26/3).Menurut Herry, penurunan nilai investasi bisa berakibat mundurnya penyelesaian bandara. Karena jumlah pekerjaan yang tadinya direncanakan bisa digarap dalam satu waktu terpaksa harus dipecah menjadi bertahap. Cara seperti ini disebutnya bisa menghemat biaya pengadaan material yang dibutuhkan.Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menurutnya juga belum memastikan berapa besar tambahan dana yang bisa dikucurkan untuk Kualanamu tahun ini dari kebutuhan Rp 2,004 triliun. Dalam DIPA 2010 Kemenhub, Kemenkeu hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 602,42 miliar saja. Sehingga ada kekurangan anggaran sampai Rp 1,4 triliun tahun ini."Kemenkeu minta proyek itu diaudit dulu oleh BPKP. Saya sudah mengirimkan surat dan mempersilahkan BPKP melakukan audit, untuk mencari tahu apakah ada kecurangan dan pembengkakan biaya," jelasnya.Bahkan menurut Herry, alokasi dana yang sudah tersedia Rp 602,42 miliar itu sudah tidak bisa digunakan. Karena diperuntukkan untuk membayar pekerjaan yang sudah dilakukan kontraktor."Duit itu tidak bisa dipakai untuk tahun ini, karena sudah diperuntukkan untuk pembayaran pekerjaan sebelumnya," tandas Herry. Walhasil, dengan belum disediakannya komitmen tambahan dana untuk Kualanamu maka proyek tersebut terancam molor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News