Mau layanan pemantau kendaraan, bisa lewat fox logger



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus korona baru juga menggerus bisnis startup. Salah satunya adalah Fox Logger. Ini merupakan perusahaan rintisan yang mengkhususkan diri pada layanan analisis aktivitas dan pergerakan kendaraan lewat teknologi GPS tracker. 

Menurut Alamsyah Cheung, Chief Executive Officer Fox Logger, bisnisnya sempat terdampak pandemi, terutama pada April dan Mei lalu. "Di periode tersebut, pendapatan kami menurun hingga 70%," katanya kepada KONTAN, Jumat (21/8) tanpa memerinci nilai kerugian. 

Maklum saja, bisnis Fox Logger sangat erat kaitannya dengan bisnis kendaraan bermotor. Apalagi, startup yang beroperasi sejak 2015 ini penggunanya kebanyakan berasal dari perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor. Rupanya, perusahaan pembiayaan alias multifinance banyak menggunakan aplikasi Fox Logger untuk mengantisipasi kendaraan yang menjadi aset jaminan kredit hilang.


Baca Juga: Gojek rilis aplikasi Selly, asisten untuk membantu usaha mikro

"Jadi, bisnis Fox Logger juga ada kaitannya dengan bisnis otomotif. Sehingga, saat industri otomotif mengalami kelesuan saat pandemi, bisnis kami juga ikut turun," ujar Alamsyah.

Selain perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor, perusahaan logistik serta perusahaan penyewaan kendaraan juga menjadi pengguna platform pemantau kendaraan Fox Logger. 

Baca Juga: Pendapatan tumbuh berlipat-lipat, start up Aruna dapat suntikan modal US$ 5,5 juta

Fox Logger menyediakan beragam fitur di aplikasinya. Yakni, memantau pergerakan  berbagai kendaraan, mulai dari pukul berapa menyalakan mesin hingga mematikannya. Kemudian, bisa mengetahui jarak tempuh harian, kecepatan rata-rata, absensi geografis kendaraan saat keluar masuk pool atau lokasi yang ditentukan.

Namun, sejak Juli lalu, secara perlahan bisnis Fox Logger mulai menggeliat kembali, seiring dengan mulai ramainya roda bisnis  di sejumlah daerah selama  periode new nomal. Namun, Alamsyah tidak memerinci nilai kenaikan bisnis yang Fox Logger alami. 

Yang jelas, pengguna aplikasi Fox Logger sudah tersebar hingga di 60 kota yang ada di Indonesia. Sedangkan pengguna platform ini sudah mencapai 25.000 klien, termasuk, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memantau pergerakan truk sampah milik mereka. 

Untuk bisa memanfaatkan Fox Logger, pengguna bisa membeli perangkat pelacak terlebih dahulu, yang menurut Alamsyah, sudah terjual 100.000 unit. Dan langkah berikutnya adalah berlangganan layanan Fox Logger lewat platform yang bisa diunduh di Android atau iOS, dengan tarif mulai dari  Rp 650.000 per tiga bulan hingga Rp 1,3 juta untuk pemakaian sampai dengan satu tahun.

Dengan roda ekonomi yang semakin berputar kencang di masa kenormalan baru, Alamsyah optimistis, hingga akhir tahun ini, laju bisnisnya bisa tumbuh positif. Tapi, dia hanya menargetkan pertumbuhan 10%  saja, mengingat masa pandemi belum tahu kapan akan berakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon