Mau lihat wujud virus corona yang nyata dalam 3D? Ini penampakannya



KONTAN.CO.ID - Nanographics GmbH merilis gambar virion virus corona baru SARS-CoV-2 yang nyata dalam tiga dimensi alias 3D pada Selasa (19/1). Virion adalah virus yang terbentuk secara penuh dan sudah dewasa.

Mengutip laman resmi Nanographics, kolaborator ilmiah perusahaan asal Austria itu di Universitas Tsinghua, Beijing, China, memindai virion SARS-CoV-2 dengan cyro-electron tomography (cryo-ET) untuk mendapatkan gambar virus dalam resolusi ekstrem. 

Namun, gambar-gambar tersebut masih terlalu "noisy" untuk ditampilkan dalam 3D. 

"Dengan bantuan kolega kami di KAUST (King Abdullah University of Science and Technology, Arab Saudi, kami bisa  mengubah pemindaian ini menjadi visualisasi menakjubkan yang menunjukkan bentuk virion SARS-CoV-2," kata Nanographics dalam situs resminya. 

Baca Juga: Kasus virus corona di China tetap menanjak, walau sudah isolasi puluhan juta penduduk

"Dengan mengidentifikasi bagian berbeda dari partikel virus dan mewarnainya dengan warna buatan, kami dapat menunjukkan kepada Anda, untuk pertama kalinya, virus corona asli dengan detail yang belum pernah terjadi sebelumnya," sebut Nanographics.

"Ini adalah pertama kalinya Anda dapat melihat virus corona nyata (beku) dalam 3D. Kami menggunakan pembelajaran mesin dan algoritme visualisasi lanjutan untuk menunjukkan kepada Anda tampilan paling detail dari virion SARS-CoV-2 nyata, dalam 3D, langsung dari data Cryo-ET," imbuh Nanographics.

Sebelumnya, Nanographics memvisualisasikan model atomistik SARS-CoV-2 yang akurat secara ilmiah.

Baca Juga: Pandemi corona semakin ganas, hindari 5 tempat ini untuk cegah penularan Covid-19

Kenapa menggunakan warna buatan?

Nanographics menjelaskan, hal terkecil yang secara teoritis dapat manusia lihat adalah sekitar setengah ukuran panjang gelombang terpendek yang terlihat. 

Nah, sebagian besar virus termasuk virus corona baru bahkan lebih kecil dari panjang gelombang terpendek yang terlihat. 

"Virus corona baru berukuran sekitar 100 nm, sedangkan panjang gelombang terpendek yang terlihat adalah sekitar 380 nm, sehingga tidak memiliki warna yang terlihat," jelas Nanographics.

Selanjutnya: Dulu dan sekarang: Wuhan sibuk setahun setelah penguncian corona pertama di dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan