KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sebagai salah satu pemain besar e-commerce di Indonesia, Bukalapak mulai membidik raih keuntungan. Adapun hal tersebut dari banyaknya layanan yang diberikan kepada masyarakat Indonesia. Intan Wibisono, Head of Corporate Communication Bukalapak menyebutkan bahwa sebagai salah satu unicorn Indonesia, Bukalapak ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih break even point (BEP) atau bahkan keuntungan dalam waktu dekat. "Tujuan kami selanjutnya breakeven atau mulai meraih keuntungan," jelasnya kepada kontan.co.id, Kamis (12/9). Baca Juga: 100 karyawan di-PHK, begini kondisi keuangan Bukalapak Untuk itu, selain platfom dagang, pihaknya fokus pada mitra, pdrok layanan finansial, dan beberapa e-government program. Ia mencontohkan untuk program Mitra Bukalapak pihaknya sebagai intermitten suplier dengan harga bersaing dan cenderung lebih murah. Dengan begitu, dapat semakin menarik banyak mitra yang mejajakan barangnya pada platform-nya. "Apalagi jumlah warung mitra dan agen individual kami ada lebih dari 2 juta di 477 kabupaten dan kota di Indonesia," lanjutnya. Dari sana, Intan bilang per harinya transaksi penjualan Bukalapak lebih dari 2 juta per harinya. Ia pun menegaskan pihaknya tak memberlakukan pajak bagi para pelapak, melainkan program Super Seller. Adapun program tersebut untuk memaksimalkan penjualan lapaknya tanpa perlu membayar biaya langganan bulanan. "Cukup membayar 1% dari hasil penjualan, pelapak akan mendapatkan akses ke fitur Premium Super Seller, serta mendapatkan bonus dan diskon untuk Fitur Promosi," jelasnya. Untuk terus meningkatkan jumlah transaski, pihaknya bilang akan terus menghadirkan produk inovatif dengan dampak positif dengan mamfasilitasi pemenuhan kebutuhan masyarakat yang beragam dan terus berubah.
Mau tahu strategi bisnis Bukalapak paska dikabarkan PHK karyawan? simak ini...
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sebagai salah satu pemain besar e-commerce di Indonesia, Bukalapak mulai membidik raih keuntungan. Adapun hal tersebut dari banyaknya layanan yang diberikan kepada masyarakat Indonesia. Intan Wibisono, Head of Corporate Communication Bukalapak menyebutkan bahwa sebagai salah satu unicorn Indonesia, Bukalapak ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih break even point (BEP) atau bahkan keuntungan dalam waktu dekat. "Tujuan kami selanjutnya breakeven atau mulai meraih keuntungan," jelasnya kepada kontan.co.id, Kamis (12/9). Baca Juga: 100 karyawan di-PHK, begini kondisi keuangan Bukalapak Untuk itu, selain platfom dagang, pihaknya fokus pada mitra, pdrok layanan finansial, dan beberapa e-government program. Ia mencontohkan untuk program Mitra Bukalapak pihaknya sebagai intermitten suplier dengan harga bersaing dan cenderung lebih murah. Dengan begitu, dapat semakin menarik banyak mitra yang mejajakan barangnya pada platform-nya. "Apalagi jumlah warung mitra dan agen individual kami ada lebih dari 2 juta di 477 kabupaten dan kota di Indonesia," lanjutnya. Dari sana, Intan bilang per harinya transaksi penjualan Bukalapak lebih dari 2 juta per harinya. Ia pun menegaskan pihaknya tak memberlakukan pajak bagi para pelapak, melainkan program Super Seller. Adapun program tersebut untuk memaksimalkan penjualan lapaknya tanpa perlu membayar biaya langganan bulanan. "Cukup membayar 1% dari hasil penjualan, pelapak akan mendapatkan akses ke fitur Premium Super Seller, serta mendapatkan bonus dan diskon untuk Fitur Promosi," jelasnya. Untuk terus meningkatkan jumlah transaski, pihaknya bilang akan terus menghadirkan produk inovatif dengan dampak positif dengan mamfasilitasi pemenuhan kebutuhan masyarakat yang beragam dan terus berubah.