Mau tambah mesin di kuartal IV, kapasitas produksi CAKK bakal naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK), bakal melangsungkan penambahan kapasitas produksinya di akhir tahun ini. Dengan begitu, perseroan bakal mendorong pasar dengan berbagai produk yang dapat diterima konsumen.

Juli Berliana, Direktur CAKK mengatakan realisasi penambahan mesin dengan kapasitas 7 juta meter persegi per tahun itu akan dilakukan di kuartal keempat tahun ini. "Kami akan memaksimalkan produksi dengan penambahan kapasitas baru tersebut," ujarnya kepada Kontan, Selasa (20/10).

Sayangnya manajemen tak menerangkan lebih lanjut utilisasi tahap pertama mesin baru itu. Sebelumnya di awal tahun 2020 CAKK sudah berencana untuk memasang satu unit mesin anyar ini, tetapi karena terhambat pandemi Corona, mereka menunda pemasangannya.

Baca Juga: Bahan baku terbatas, Morenzo Abadi Perkasa (ENZO) naikkan harga jual produk

Di Juli 2020, manajemen CAKK memprediksi mesin ini bisa beroperasi pada Agustus 2020, namun sayangnya pemasangannya harus kembali tertunda. Asal tahu saja tahun lalu perseroan tercatat memiliki kapasitas produksi sekitar 9,18 juta meter persegi per tahun.

Pemasangan mesin baru ini penting mengingat permintaan keramik di kuartal III-2020 dirasakan sudah jauh membaik dibandingkan kuartal II-2020, khususnya dari ritel. Maka dari itu di sisa akhir tahun ini, CAKK akan fokus berjualan keramik di ritel. Meski sudah ada perbaikan permintaan keramik di kuartal III-2020, manajemen menilai penjualan tersebut belum bisa menutupi penurunan drastis di kuartal sebelumnya.

Dimana CAKK sempat stop produksi di awal pandemi yakni di kuartal kedua tahun ini 2020. "Kami berusaha mendorong market dengan launching produk-produk yang bisa diterima pasar," terang Juli.

Hal ini untuk menggaet potensi dari pasar ritel tanah air, adapun sampai akhir tahun ini perseroan sempat memprediksi bakal terjadi penurunan penjualan dibandingkan tahun kemarin. Demi menunjang bisnis perseroan, manajemen telah menyiapkan belanja modal sebanyak Rp 32 miliar yang telah terpakai sekitar Rp 20 miliar untuk perawatan mesin.

Baca Juga: Uni-Charm Indonesia (UCID) mengungkit kapasitas produksi

Mengulik laporan keuangan semester pertama tahun ini perseroan mencatatkan pendapatan bersih yang anjlok hingga 36,9% year on year (yoy) menjadi Rp 94,44 miliar di paruh pertama tahun ini. Sementara beban pokok penjualan turun 32,82% secara tahunan menjadi Rp 88,31 miliar.

Namun sayang karena pendapatan yang turun, laba kotor CAKK jadi menyusut 71,4% menjadi hanya Rp 4,13 miliar di paruh pertama tahun ini dari sebelumnya Rp 14,7 miliar di akhir Juni 2019. Lantas setelah dikurangi beban-beban, CAKK mencatatkan rugi bersih senilai Rp 5,7 miliar, padahal sebelumnya untung alias laba bersih sebesar Rp 5,42 miliar di periode yang sama tahun 2019. 

Penjualan produk keramik ukuran 40x40 mendominasi pendapatan perseroan senilai Rp 36,31 miliar di paruh pertama tahun ini, diikuti dengan penjualan produk ukuran 50x50 sebanyak Rp 26,43 miliar.

Selanjutnya: Usulan mobil baru bebas pajak ditolak, Astra (ASII) berharap tetap ada stimulus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi