JAKARTA. Anak perusahaan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang bergerak di bidang biro kredit swasta yaitu Biro Kredit Pefindo, siap beroperasi pada kuartal III-2015 mendatang. Presiden Direktur Pefindo, Ronald T. Andi Kasim menyatakan, saat beroperasi efektif tahun depan nanti, pihaknya tidak akan menetapkan harga terlalu mahal bagi institusi jasa keuangan yang ingin mencari tahu mengenai profil kredit maupun skor kredit para calon debiturnya. Ronald mengungkapkan, harga yang ditetapkan Biro Kredit Pefindo nantinya sama seperti biro kredit yang beroperasi di negara lain. Menurutnya, harga yang ditetapkan bagi institusi yang menjadi anggota Biro Kredit Pefindo berdasarkan struktur penetapan harga bulanan akan berkisar Rp 6.000 sampai dengan Rp 12.000 per
inquiry atau permintaan keterangan.
"Harga yang ditetapkan mirip dengan biro kredit lainnya di negara-negara lain yaitu berdasarkan per pertanyaan. Kami tidak mengenakan biaya yang tinggi dan akan ada struktur penetapan harga dengan bisnis bulanan. Harganya berkisar antara Rp 6.000-Rp 12.000 per permintaan keterangan," ucap Ronald di Jakarta, Selasa (2/12). Dengan memanfaatkan informasi pengelolaan kredit dari Biro Kredit Pefindo ini, kata Ronald, institusi yang menjadi anggota akan mendapatkan beberapa manfaat. Diantaranya adalah adanya skor kredit atau Pefindo Score. Menurut Ronald, jika selama ini skor kredit debitur maupun calon debitur dihitung berdasarkan data yang terbatas, maka dengan Biro Kredit Pefindo, hitungannya akan lebih beragam. Sebab, dalam hitungan Biro Kredit Pefindo, skor kredit maupun profil kredit debitur maupun calon debitur akan ditambah dengan tambahan data dari public utilities seperti Telkom, Pegadaian dan juga Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dengan begitu, institusi jasa keuangan, dapat memproses data dengan lebih valid dan komprehensif. Manfaat lainnya, adalah laporan kredit atau credit report baik individu maupun korporasi akan secara detail menunjukkan tidak hanya identitas individu yang bersangkutan, tapi juga informasi perkreditan yang dikumpulkan Biro Kredit Pefindo. Di dalamnya, kata Ronald, juga termasuk data kepailitan. Manfaat berikutnya, adalah adanya monitoring atau
credit alert, dimana institusi yang menjadi anggota Biro Kredit Pefindo akan bisa mengetahui portofolio nasabah dan calon debitur. Dan jika skor kredit nasabah atau calon debitur berubah, maka sistem Pefindo akan secara otomatis memberikan peringatan atau notifikasi, sehingga institusi mendapatkan peringatan dini sebelum memberikan kredit.
"Selain bisa mengetahui skor kredit juga ada kepentingan mengawal jumlah utang seseorang," ujarnya. Lebih lanjut Ronald menambahkan, target klien utama dari LPPI Biro Kredit Pefindo adalah institusi jasa keuangan seperti institusi perbankan, multifinance dan juga pegadaian. Pefindo mengincar posisi sebagi biro kredit terbesar di Indonesia lantaran banyak dari institusi keuangan Tanah Air telah menjadi klien Pefindo dalam hal pemeringkatan kredit rating. Sejak Pefindo berdiri, kata Ronald, perseroan telah memeringkat kredit rating 500 institusi, meski tak seluruhnya lembaga keuangan. "Kami menargetkan untuk menjadi yang terbesar di Indonesia. Kami sadar nanti akan ada LPIP lain dan kami ingin menjadi acuan bagi LPIP lain. Kami harapkan sebagian besar institusi keuangan dan institusi multifinance juga akan bergabung. Karena itu kami mengajak APPI untuk bergabung sebagai pemegang saham," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hendra Gunawan