KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Maucash yang bergerak di sektor produktif menyatakan peminjam atau borrower perusahaan saat ini didominasi usia muda. Adapun borrower usia muda mengambil porsi di angka 55%-61%.

Direktur Marketing Maucash Indra Suryawan menganggap wajar porsi sebesar itu karena angkatan kerja atau usia produktif di Indonesia, yaitu 25 tahun hingga 45 tahun, memang besar sekali.

"Secara demografi, memang kami gemuk di usia-usia tersebut sehingga wajar mereka besar juga di porsi jumlah konsumen yang didanai Maucash dan itu sah-sah saja," ucapnya kepada Kontan, Selasa (12/3).

Namun, Indra berpendapat peminjam usia muda juga berpotensi menimbulkan kredit macet. Dengan demikian, dia bilang Maucash mengedepankan screening dengan baik untuk melihat kapasitas mereka. 

Baca Juga: AdaKami Targetkan Penyaluran Pendanaan Mencapai Rp 12 Triliun pada 2024

"Memang tidak bisa dipungkiri secara konsumen yang mengajukan pasti ada di usia 25 tahun hingga 45 tahun, tetapi secara usaha yang terbilang bagus dan berjalan baik itu rata-rata pemiliknya berusia 35 tahun hingga 45 tahun. Jadi, kami harus lebih melihat satu per satu konsumen tersebut layak atau tidak didanai. Bisa jadi secara usia 35 tahun, tetapi melanjutkan usaha dari keluarganya," ungkapnya.

Indra menyebut hal itu tentu berbeda dengan konsumen-konsumen yang baru membangun usahanya dan masih dalam tahap berkembang. Intinya, kata dia, dalam menyalurkan pendanaan, Maucash harus memperhatikan setiap konsumen dengan baik begitu juga dengan keberlanjutan usaha mereka.

Indra mengatakan, Maucash telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp 6,3 triliun. Adapun TKB90 Maucash pada 12 Maret 2024 sebesar 95,8%.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri fintech P2P lending masih didominasi oleh borrower usia muda. Per Januari 2024, jumlah borrower berusia di bawah 34 tahun memiliki porsi sebanyak 59,47% dari total borrower aktif perorangan atau sebanyak 9,85 juta rekening borrower aktif.

Kredit macet juga didominasi oleh borrower usia di bawah 34 tahun. Per Januari 2024, usia di bawah 34 tahun memiliki porsi 63,36% dari total jumlah borrower yang macet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari