JAKARTA. Unjuk rasa besar-besaran di Jakarta sudah jauh-jauh hari digaungkan para buruh dan akan digelar untuk memperingati Hari Buruh, Rabu (1/5). Istana Negara rencananya akan menjadi salah satu tujuan aksi. Tapi, ternyata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertolak ke Surabaya, Jawa Timur, Rabu pagi, untuk kunjungan kerja. Bukan kabur, dari demo Jakarta, SBY dijadwalkan akan berdialog dengan buruh PT Maspion dan PT Unilever di Surabaya.
"Adalah menjadi tradisi yang kami lakukan, tujuh tahun terakhir ini setiap peringatan Hari Buruh 1 Mei kami selalu ada forum dialog dan komunikasi dengan para pimpinan konfederasi dan federasi," kata SBY ketika menerima para pimpinan beberapa serikat buruh di Istana Negara Jakarta, Senin (29/4). Presiden mengaku terus memantau dinamika yang berkembang di kalangan buruh menjelang peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day. Termasuk rencana buruh melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran. "Saya memantau dinamika dan perkembangan teman-teman di perburuhan termasuk unjuk rasa tetapi yang jelas saya kira semua sepakat unjuk rasa buruh itu tertib dan tidak merusak," kata SBY. SBY mengaku senang kalau demo buruh berjalan tertib dan tidak merusak karena itulah yang namanya demokrasi. "Boleh ada ekspresi ada sesuatu yang ingin dikritikkan pada pemerintah, pada yang lain, termasuk pikiran seperti apa, tapi tertib. Kalau tidak tertib apalagi anarkis membawa masalah bagi semua, bagi negara, perekonomian, industri dan pekerja sendiri," kata SBY. Oleh karena itu, SBY meminta buruh dalam berunjuk rasa nanti harus menjaga situasi itu. "Manakala harus menyampaikan protes dan aspirasinya jaga ketertiban, sehingga pesannya sampai pada saya, pada pemerintah dan ada solusi," kata SBY. Sebelumnya, para buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) menyatakan, sudah ada 150.000 buruh yang mengonfirmasikan keikutsertaannya dalam May Day. Tak hanya datang dari seputar Jabodetabek, buruh yang mengikuti aksi hari ini datang dari Karawang, Purwakarta, dan daerah lain. (
TribunNews) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: