Mayapada Healthcare (SRAJ) Bangun RS Internasional di KEK Kesehatan Batam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) atau Mayapada Healthcare akan membangun rumah sakit berstandar internasional di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Kesehatan Internasional Batam. Rumah sakit tersebut bernama Mayapada Apollo Batam International Hospital.

Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Jonathan Tahir mengungkapkan, Mayapada Healthcare akan menggandeng Apollo Hospitals India untuk membangun rumah sakit tersebut. Kerja sama yang terjalin bersama Apollo Hospitals India ini bertujuan untuk menangani kasus-kasus kesehatan yang advance dan kompleks.

Dengan begitu diharapkan mengurangi kebutuhan masyarakat untuk berobat di luar negeri, serta menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata medis. Selain membagun Mayapada Apollo Batam International Hospital, Mayapada Healthcare juga akan mendukung Mayapada Group dalam mengelola dan mentransformasikan operasional RSBP Batam, rumah sakit milik pemerintah di lokasi KEK yang telah disetujui. 


Baca Juga: Teken kerja sama, Mayapada Healthcare (SRAJ) Layani Pekerja Aktif Pertamina Group

Sebagai informasi, Pemerintah Indonesia menyetujui pembentukan KEK Pariwisata Kesehatan Internasional di Sekupang dan Nongsa Batam yang akan dikelola oleh Mayapada Group, pemilik Mayapada Healthcare (SRAJ).  Penetapan ini telah disetujui oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berdasarkan hasil keputusan Sidang Dewan Nasional KEK yang diselenggarakan pada Rabu, 29 Mei 2024. 

“Kepercayaan pemerintah kepada kami sejalan dengan komitmen Mayapada Healthcare dalam memberikan layanan kesehatan berstandar internasional," ungkap Jonathan dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (4/6).

Jonathan melanjutkan, KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam memungkinkan dokter dan paramedis asing untuk praktik di kawasan tersebut. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi dokter spesialis dan perawat Indonesia untuk dapat bekerja sama dalam peningkatan keterampilan dan memastikan adanya transfer pengetahuan.

Beberapa hal mengenai relaksasi impor obat-obatan dan peralatan medis juga akan mengurangi biaya pengobatan pasien secara keseluruhan. Sehingga hal ini menjadi kunci untuk mendorong masyarakat Indonesia menjalani perawatan di dalam negeri. 

Presiden Joko Widodo sebelumnya menyoroti sekitar dua juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahunnya sehingga negara kehilangan sekitar Rp 165 triliun. Hadirnya rumah sakit milik Mayapada Healthcare di KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam diharapkan membantu menjaga devisa negara.

Baca Juga: BEI Cabut Suspensi Saham Sejahteraraya (SRAJ) dan Xolare Energy (SOLA)

Kemudian di masa depan dapat menghasilkan devisa melalui layanan kesehatan berkualitas untuk pasien dan turis asing dengan harga yang kompetitif. 

Senior Vice President Apollo Hospitals Group, Harinder Singh Sidhu menyambut baik disetujuinya KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam.

"Apollo Hospitals dapat berkontribusi menghadirkan kompetensi dan pengalaman medis yang telah dimiliki puluhan tahun, terutama dalam prosedur kasus kompleks, seperti transplantasi organ dan pengobatan kanker," ungkap Sidhu.

COO Mayapada Healthcare Navin Sonthalia menambahkan, kemitraan bersama Apollo Hospitals sudah berjalan secara aktif sejak 2023. Mayapada Healthcare telah mengirimkan tenaga medisnya untuk pelatihan dan peningkatan keterampilan di berbagai Apollo Hospital di India.

Khususnya untuk prosedur bedah yang kompleks dan/atau inovatif. 

"Ini juga memastikan bahwa para profesional kesehatan Mayapada Healthcare dibekali dengan pengetahuan dan teknik terbaru dalam berbagai spesialisasi," tandas Navin.

Dari sisi pengembangan usaha, Jonathan mengungkapkan jaringan rumah sakit milik keluarga Tahir ini terus menggelar ekspansi. Mayapada Healthcare sebelumnya telah membuka unit Mayapada Hospital ke-6 di Bandung dan groundbreaking unit Mayapada Hospital ke-7 di Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi