Mayapada tambah modal Rp 700 miliar



JAKARTA. Bank Mayapada Internasional akhirnya merealisasikan rencana penambahan modal. Caranya, menerbitkan obligasi subdebt (obligasi junior) sebesar Rp 700 miliar. Penambahan modal ini akan meningkatkan modal tier II (modal pelengkap). Per Maret 2013, modal Mayapada mencapai Rp 1,73 triliun. Selain menerbitkan subdebt, Mayapada akan rights issue atau menerbitkan saham baru senilai Rp 300 miliar. "Jadi, dengan total modal tambahan Rp 1 triliun, ekspansinya lebih mudah," kata Tahir, pendiri dan pemilik Bank Mayapada kepada Barly Haliem dari KONTAN, pekan lalu.Presiden Direktur Bank Mayapada, Hariyono Tjahjarijadi, mengatakan modal kuat akan menjadikan Mayapada leluasa menyalurkan kredit. Saat ini, Mayapada memiliki capital adequacy ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal mencapai 11,19%. Mayapada menargetkan, CAR menjadi 16% sehingga kucuran kredit lebih kencang. "Kami akan tetap menjaga rasio intermediasi atau loan to deposit ratio (LDR) di bawah 85% agar likuiditas tidak ketat," ujarnya, Senin (17/6).Direktur Keuangan Bank Mayapada, Hariati Tupang, menambahkan target kredit tahun ini tumbuh 30% ketimbang tahun sebelumnya Rp 13 triliun. Guna mencapai target tersebut, Mayapada akan tetap fokus pada kredit kecil dan komersial. "Kredit mikro sudah menyumbang 10% dari portopolio kredit," jelasnya.Agar memaksimalkan penyaluran kredit, Mayapada berencana menambah jaringan hingga 250 kantor. Rencana ini akan direalisasikan dalam lima tahun mendatang. Sepanjang tahun ini, Mayapada akan menambah 10 kantor. Komposisinya, tiga kantor cabang dan tujuh cabang mikro. Penambahan cabang ini menyesuaikan aturan alokasi modal inti per cabang.Per Maret 2013, Mayapada  menyalurkan kredit Rp 13,3 triliun atau naik 49,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 41,5% jadi 41,5%. Porsi dana mahal masih memegang porsi mayoritas yakni 81%. Mayapada berjanji akan memperbaiki komposisi pendanaan ini menjadi 75% dana mahal dan 25% dana murah. Sebab, penurunan biaya dana ini akan menurunkan bunga kredit sehingga penyaluran kredit lebih besar. Rasio kredit bermasalah  atau non-performing loan (NPL) pun turun dari 1,58% ke posisi 1,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Roy Franedya