KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya dana atau biasa disebut Cost of Fund (CoF) bank umum kelompok usaha (BUKU) III masih relatif tinggi. Hal ini utamanya disebabkan oleh masih ketatnya perebutan dana masyarakat di pasar. Alhasil, beban bunga yang harus dibayarkan bank untuk dapat memperoleh likuiditas dari dana pihak ketiga (DPK) pun kian meninggi. Alih-alih untuk dapat menekan CoF, sejumlah BUKU III mulai melakukan rekomposisi DPK dengan lebih mengedepankan pengumpulan dana murah seperti tabungan dan giro (CASA). Ambil contoh, PT Bank Maybank Indonesia Tbk yang sampai dengan akhir 2018 lalu mencatatkan CoF terbilang tinggi mencapai 4,5%. Direktur Utama Maybank Indonesia Taswin Zakaria menjelaskan meski relatif tinggi, CoF tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2017 lalu. Memang, sejak akhir 2018 lalu Maybank Indonesia tengah melakukan rekalkulasi DPK. Hal ini tercermin dari penyusutan DPK sebesar 3,7% year on year (yoy) menjadi Rp 116,8 triliun.
Maybank akui cost of fund di tahun lalu masih terbilang tinggi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya dana atau biasa disebut Cost of Fund (CoF) bank umum kelompok usaha (BUKU) III masih relatif tinggi. Hal ini utamanya disebabkan oleh masih ketatnya perebutan dana masyarakat di pasar. Alhasil, beban bunga yang harus dibayarkan bank untuk dapat memperoleh likuiditas dari dana pihak ketiga (DPK) pun kian meninggi. Alih-alih untuk dapat menekan CoF, sejumlah BUKU III mulai melakukan rekomposisi DPK dengan lebih mengedepankan pengumpulan dana murah seperti tabungan dan giro (CASA). Ambil contoh, PT Bank Maybank Indonesia Tbk yang sampai dengan akhir 2018 lalu mencatatkan CoF terbilang tinggi mencapai 4,5%. Direktur Utama Maybank Indonesia Taswin Zakaria menjelaskan meski relatif tinggi, CoF tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2017 lalu. Memang, sejak akhir 2018 lalu Maybank Indonesia tengah melakukan rekalkulasi DPK. Hal ini tercermin dari penyusutan DPK sebesar 3,7% year on year (yoy) menjadi Rp 116,8 triliun.