KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maybank Asset Management (Maybank AM) memperluas distribusi dua produk reksadana unggulannya, yaitu Maybank Financial Infobank15 Index Fund dan Maybank Obligasi Syariah Negara.

Adapun perluasan ini dilakukan melalui PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) yang merupakan agen penjual efek reksadana Maybank AM.

Direktur Maybank Asset Management Raja Edham Zukarnaen mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk implementasi dari Strategic Programme (SP) One Maybank go-to-market. Raja berharap implementasi strategi ini dapat memberikan solusi investasi terbaik serta menjangkau lebih banyak nasabah.

"Dengan kerja sama ini, Maybank Indonesia menjadi mitra pertama kami di sektor perbankan yang memasarkan Maybank Financial Infobank15 Index Fund dan Maybank Obligasi Syariah Negara," kata Raja Edham dalam siaran pers, Senin (19/8).

Baca Juga: Maybank Indonesia (BNII) Disebut Bakal Akuisisi JMA Syariah (JMAS) dari Kospin

Head of Wealth Management Maybank Indonesia Aliang Sumitro menjelaskan, pihaknya memilih untuk memasarkan kedua produk tersebut karena secara kinerja indeks, Infobank15 Index Fund terbukti unggul dibandingkan indeks lain di Indonesia selama 10 tahun terakhir yang menunjukkan ketangguhan dalam melewati berbagai siklus ekonomi.

"Selain itu, kami juga sangat tertarik dengan Maybank Obligasi Syariah Negara karena strategi investasi yang ditawarkan sangat menarik, yaitu active duration dengan menjaga batasan maksimal 4 tahun durasinya, untuk mengurangi risiko suku bunga dan memberikan stabilitas yang lebih baik kepada investor dan juga dikelola sesuai dengan kaidah Syariah," jelas Aliang.

Maybank Asset Management terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan investasi masyarakat Indonesia. Dengan peluncuran ini, Maybank AM dan Maybank Indonesia berharap dapat lebih memperluas jangkauan dan memberikan layanan terbaik bagi para investor di Indonesia. Sebagai informasi, hingga akhir Juli 2024 dana kelolaan Maybank AM telah menyentuh angka Rp1,6 triliun, Dana tersebut tersebar dalam beberapa kelas aset seperti saham, obligasi maupun pasar uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati