Maybank AM terbitkan reksadana syariah Rp 100.000



JAKARTA. Produk investasi syariah kembali ramai. Yang terbaru, PT Maybank Asset Management (AM) akan meluncurkan reksadana Maybank Syariah Equity Fund pada 3 November 2015 nanti. Direktur Utama Maybank AM Denny Thaher mengatakan produk ini menggenggam telah pernyataan efektif per 11 Agustus 2015 lalu. "Produk ini akan berinvestasi pada saham-saham yang potensial di sektor infrastruktur, kontruksi, ritel dan konsumer yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES)," kata Denny, Senin (19/10). Produk ini menerapkan strategi investasi sebanyak 80-100% dari portofolio ditempatkan pada efek ekuitas yang terdaftar di DES. Dari jumlah tersebut, Sekitar 60-80% diantaranya diputar pada saham-saham di Jakarta Islamic Index (JII). Sedangkan 0-40% dari portofolio akan diinvestasikan pada saham di luar JII. Kemudian, sebanyak 0-20% dari total portofolio ditempatkan pada sukuk atau instrumen pasar uang dalam negeri berbasis syariah dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Produk Maybank Syariah Equity Fund akan ditawarkan dengan nilai investasi mulai Rp 100.000. Pemasaran produk ini dilakukan secara langsung kepada nasabah retail dan institusi. "Kedepannya jalur penjualan melalui bank juga ditawarkan sebagai alternatif," ujarnya. Produk ini ditargetkan mampu meraih Dana Kelolaan sebesar Rp 500 miliar di tahun pertama.

Denny menambahkan, reksadana ini berbeda dengan produk lainnya. Sebab, setiap tahun perusahaan akan mengalokasikan sebagian dari management fee untuk mendukung kegiatan sosial, seperti beasiswa pendidikan bagi anak tidak mampu dan bantuan pendidikan bagi guru di wilayah terpencil. "Produk ini diperkirakan bisa membagikan return 1-2% di atas JII per tahun," katanya.

Menurut Denny, produk ini dapat menjadi pilihan investor dalam melakukan perencanaan keuangan. Misalnya untuk target investasi jangka menengah 3 - 5 tahun seperti untuk membeli tempat tinggal, liburan atau umroh, ataupun untuk target investasi jangka panjang yakni di atas 5 tahun, bisa untuk keperluan dana pendidikan anak maupun dana pensiun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan