KONTAN.CO.ID - Pada awal tahun 2024, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (“Maybank Indonesia” atau “Bank”) bekerja sama dengan PT Pegadaian (Pegadaian) secara resmi meluncurkan Tabungan Emas Pegadaian di M2U ID App. Kehadiran fitur terbaru ini menjadi bagian dari perwujudan strategi M25+ Maybank Group, yang sejalan dengan misi bank ‘Humanising Financial services’ untuk memberikan solusi keuangan komprehensif dan relevan bagi masyarakat. Jika berbicara tentang instrumen investasi yang satu ini, emas memang telah dikenal sejak dulu dan masih tetap populer hingga saat ini. Melansir dari J.P. Morgan*, harga emas bahkan terus meningkat dan mencapai titik tertingginya yang baru di tahun 2024. Emas yang merupakan aset safe haven cenderung bersifat lebih stabil meski berada di tengah ketidakpastian global yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti politik, sosial, dan ekonomi. Ketegangan geopolitik yang ikut mempengaruhi perekonomian dunia, menjadikan emas yang minim risiko sebagai salah satu pilihan instrumen investasi yang tepat. Selain itu, konflik global antar negara juga memungkinkan terjadinya penurunan nilai mata uang tertentu terhadap nilai tukar mata uang asing, sehingga emas yang tidak terpengaruh langsung oleh fluktuasi mata uang memiliki keunggulan sebagai aset nilai lindung.
Maybank Indonesia Jadi Bank Pertama Hadirkan Pencetakan Emas Fisik dari Emas Digital
KONTAN.CO.ID - Pada awal tahun 2024, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (“Maybank Indonesia” atau “Bank”) bekerja sama dengan PT Pegadaian (Pegadaian) secara resmi meluncurkan Tabungan Emas Pegadaian di M2U ID App. Kehadiran fitur terbaru ini menjadi bagian dari perwujudan strategi M25+ Maybank Group, yang sejalan dengan misi bank ‘Humanising Financial services’ untuk memberikan solusi keuangan komprehensif dan relevan bagi masyarakat. Jika berbicara tentang instrumen investasi yang satu ini, emas memang telah dikenal sejak dulu dan masih tetap populer hingga saat ini. Melansir dari J.P. Morgan*, harga emas bahkan terus meningkat dan mencapai titik tertingginya yang baru di tahun 2024. Emas yang merupakan aset safe haven cenderung bersifat lebih stabil meski berada di tengah ketidakpastian global yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti politik, sosial, dan ekonomi. Ketegangan geopolitik yang ikut mempengaruhi perekonomian dunia, menjadikan emas yang minim risiko sebagai salah satu pilihan instrumen investasi yang tepat. Selain itu, konflik global antar negara juga memungkinkan terjadinya penurunan nilai mata uang tertentu terhadap nilai tukar mata uang asing, sehingga emas yang tidak terpengaruh langsung oleh fluktuasi mata uang memiliki keunggulan sebagai aset nilai lindung.