Maybank jaga laba 2017 tumbuh double digit



JAKARTA. PT Maybank Indonesia Tbk menargetkan laba bersih 2017 tetap tumbuh double digit pada tahun depan. Hal ini dilakukan dengan melakukan optimalisasi baik pendapatan bunga maupun non bunga.

Direktur Keuangan Maybank Indonesia Thilagavathy Nadason mengatakan, di 2017 bank berkode emiten BNII ini juga akan sedikit menurunkan rasio pencadangan terhadap kredit bermasalah. “Kami prediksi rasio kredit bermasalah tahun depan akan turun di bawah 4%,” ujar Thila, Senin (19/12).

Maybank Indonesia optimistis NPL (rasio kredit bermasalah) bisa turun di bawah 4% dengan beberapa langkah pencegahan. Di antaranya adalah restrukturisasi dan hapus buku terhadap kredit bermasalah. Selain itu, dengan harga komoditas yang membaik diharapkan bisa mengurangi NPL secara umum.


Untuk rasio provisi 2017 (persentase jumlah pencadangan dibandingkan jumlah NPL), Maybank memperkirakan jumlahnya akan sedikit berkurang dibandingkan tahun 2016 ini. Sebagai gambaran, rasio provisi Maybank Indonesia sampai kuartal III-2016 adalah 56,36%.

Dengan level pencadangan tahun depan yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun ini, maka diproyeksi kinerja bank asal Malaysia ini akan lebih baik.

Namun Thila menekankan, kenaikan laba tahun depan diprediksi tidak akan melebihi target kenaikan laba Maybank Indonesia sampai akhir 2016 ini yaitu sebesar 68% secara tahunan atau year on year (yoy)

Sebagai informasi saja, berdasarkan laporan keuangan bulanan Oktober 2016, tercatat laba bersih Maybank Indonesia sebesar Rp 1,2 triliun atau naik 222,47% yoy.

Selain mengandalkan pendapatan bunga dari penyaluran kredit, Maybank juga berencana diversifikasi pendapatan tahun depan dengan mengoptimalkan pendapatan non bunga atau fee based income dari transaksi dan trading.

Thila juga bilang, ada peluang penurunan suku bunga kredit pada tahun depan tapi tidak banyak. Dari awal tahun sampai November 2016 berdasarkan data SBDK (suku bunga dasar kredit) tercatat suku bunga bunga kredit Maybank Indonesia telah mengalami penurunan 25bps sampai 100bps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini