Maybank jual WOM Finance Rp 673,77 miliar



JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) melepas seluruh kepemilikan sahamnya diĀ PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance kepada PT Reliance Capital Management (RCM).

Melalui pernyataan resmi yang diumumkan Kamis (12/1), per tanggal 11 Januari 2017, Maybank Indonesia telah meneken perjanjian pembelian saham bersyarat alias conditional shares purchase agreement (CSPA) denganĀ  Reliance Capital Management. Perjanjian pembelian ini untuk penjualan dan pengalihan kepemilikan Maybank Indonesia yaitu sebesar 68,55% di WOM Finance kepada RCM.

Maybank Indonesia tercatat memiliki 2,39 miliar saham WOMF. Maybank Indonesia menjual saham WOMF dengan nilai transaksi sebesar Rp 673,77 miliar.


Manajemen Maybank menyebut pengalihan saham ini tidak termasuk dalam transaksi afiliasi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, pengalihan saham ini merupakan langkah inisiatif strategis dari perseroan guna memaksimalkan pengalokasian modal dan streamlining segmentasi nasabah serta optimalisasi sumber daya yang lebih efisien.

Lebih lanjut, penyelesaian penjualan saham ini diperkirakan akan rampung pada kuartal I-2017, usai semua syarat yang tertera pada perjanjian dipenuhi oleh perseroan dan RCM.

Setelah pengalihan saham selesai makan Maybank Indonesia tidak lagi memiliki saham WOM Finance, sehingga WOM Finance bukan lagi merupakan anak perusahaan perseroan.

Asal tahu saja, Maybank Indonesia atau kala itu masih bernama PT Bank International Indonesia Tbk (BII) pada 16 September 2004 mengambil alih saham perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor itu seharga Rp 493 per saham atau total Rp 400 miliar.

Dari sisi kinerja, Maybank Indonesia mencetak laba bersih sebesar Rp 1,42 triliun per November 2016, atau naik 279% dibandingkan perolehan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 375,46 miliar.

Selain laba, aset perseroan juga tumbuh 4,12% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 151,91 triliun pada November 2016. Meski tipis, kredit perseroan juga tumbuh 1,49% yoy menjadi Rp 105,11 triliun per November 2016. Kendati demikian, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Maybank Indonesia turun 3,45% yoy menjadi Rp 104,28 triliun akibat adanya penurunan dana mahal (deposito) sebesar 7,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini