Maybank Kim Eng Sekuritas turunkan target harga saham BDMN, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maybank Kim Eng Sekuritas memangkas target harga PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) seiring dengan outlook rata-rata Return On Equity (ROE) BDMN yang berpotensi lebih rendah.

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Rahmi Marina dalam risetnya pada 3 September 2021 menuliskan, kondisi ekonomi terbaru telah membuatnya menurunkan proyeksi ROE BDMN. Semula, ia memproyeksikan rata-rata ROE BDMN untuk tahun 2021-2023 akan sebesar 9,0%. Namun kini ia hanya memproyeksikan sebesar 7,3%. 

Rahmi menyebut, pertumbuhan kredit dalam jangka pendek ini masih akan menjadi tantangan bagi BDMN. Pasalnya, semenjak Juli hingga saat ini, pemerintah telah memberlakukan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 telah membuat ekspektasinya terhadap perbaikan pertumbuhan kredit BDMN pada kuartal III-2021 menurun.


“Berdasarkan hasil non-konsolidasi, tercatat outstanding pinjaman BDMN turun sebesar Rp 3 triliun secara bulanan pada Juli kemarin. Oleh sebab itu, kami memangkas total target ekspansi kredit kami sebesar 2ppt menjadi hanya 1,3% YoY untuk tahun ini,” tulis Rahmi dalam risetnya. 

Baca Juga: Prospek bisnis diprediksi cerah, ini rekomendasi saham ANTM

Meskipun pertumbuhan kredit melambat, Rahmi melihat seiring dengan penyaluran pinjaman baru difokuskan pada peminjam berkualitas lebih tinggi, maka BDMN diekspektasikan bisa menurunkan rasio Non Performing Loan (NPL) secara bertahap. Menurutnya, pada akhir 2023, NPL BDMN bisa turun menjadi 2,6% dari 2,9% pada akhir 2020 silam. 

Walau begitu, manajemen BDMN saat ini juga tengah fokus membuat buffer biaya pencadangan yang lebih kuat. Rahmi pun menaikkan proyeksi credit cost BDMN untuk tahun 2021-2023 sebesar 10-50 bps untuk menjaga Loan Loss Coverage (LLC) BDMN tetap di atas 150%.

“Dengan berbagai penyesuaian tersebut, selain menurunkan proyeksi rata-rata ROE, kami juga memangkas target harga untuk BDMN dari Rp 3.700 menjadi Rp 3.400 per saham. Walau begitu, tantangan BDMN dalam pertumbuhan kredit jangka pendek sudah priced in, sehingga kami tetap merekomendasikan beli karena adanya potensi upside 22% pada target harga kami yang baru,” tutup Rahmi.

 
BDMN Chart by TradingView

 

Selanjutnya: Harga batubara meningkat, simak rekomendasi analis pada saham PTBA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi