KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk lebih memilih wait and see dalam merespons kenaikan suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk bunga deposito rupiah. Hal ini berbeda dengan bunga deposito valas yang sudah dinaikkan 25 bps menjadi 1,25% di 2018 karena lebih merespons ke bunga acuan The Fed. Thilagavathy Nadason, Direktur Keuangan Maybank Indonesia mengatakan, pihaknya akan cenderung menahan suku bunga deposito rupiah di dalam kondisi saat ini sambil wait and see kondisi pasar. Langkah itu dilakukan semata-mata untuk menjaga bunga kredit agar tidak naik. “Kami kan mau suku bunga kredit tetap konstan, minimal stabil. Jadi dari bank sendiri mau tetap menjaga agar suku bunga deposito jangan dinaikkan dulu sekaligus,” ujar Thila saat ditemui di acara buka bersama Maybank, Rabu (6/6).
Maybank masih tahan tingkat suku bunga deposito rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk lebih memilih wait and see dalam merespons kenaikan suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk bunga deposito rupiah. Hal ini berbeda dengan bunga deposito valas yang sudah dinaikkan 25 bps menjadi 1,25% di 2018 karena lebih merespons ke bunga acuan The Fed. Thilagavathy Nadason, Direktur Keuangan Maybank Indonesia mengatakan, pihaknya akan cenderung menahan suku bunga deposito rupiah di dalam kondisi saat ini sambil wait and see kondisi pasar. Langkah itu dilakukan semata-mata untuk menjaga bunga kredit agar tidak naik. “Kami kan mau suku bunga kredit tetap konstan, minimal stabil. Jadi dari bank sendiri mau tetap menjaga agar suku bunga deposito jangan dinaikkan dulu sekaligus,” ujar Thila saat ditemui di acara buka bersama Maybank, Rabu (6/6).