KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan harga batubara, PT United Tractors Tbk (UNTR) diproyeksikan mampu menjaga kinerja tetap ciamik di 2023. Hal ini melihat operasional perseroan yang tetap kuat hingga semester I 2023. Analis Maybank Sekuritas Indonesia Richard Suherman dan Jeffrosenberg Chenlim bahkan meningkatkan
rating UNTR menjadi
buy dari sebelumnya
hold. "Kami percaya bahwa pendapatan UNTR relatif tangguh karena metrik operasional yang kuat," tulisnya dalam riset, Senin (7/7).
Hingga semester I 2023, volume penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 3.145 unit. Angka itu naik 9% jika dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama pada tahun 2022 sebanyak 2.873 unit.
Baca Juga: Prospek UNTR Didorong Ekspansi Pertambangan Nikel, Cek Rekomendasi Sahamnya Di segmen Kontraktor Penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 24,3 triliun atau naik sebesar 22% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Kenaikan kinerja keuangan Pama sejalan dengan kenaikan peningkatan volume produksi batubara sebesar 18% dari 50 juta ton menjadi 59 juta ton dan volume pekerjaan pemindahan tanah alias
overburden (OB)
removal sebesar 20% dari 437 juta bank cubic meter (bcm) menjadi 524 juta bcm. Unit usaha UNTR di bidang pertambangan batubara yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 8% secara
year-on-year (YoY) menjadi Rp 20,1 triliun. Kenaikan ini sejalan dengan kenaikan total penjualan batubara sebesar 11% menjadi 6,4 juta ton, termasuk di dalamnya penjualan 1,3 juta ton batubara metalurgi. Mereka menilai volume operasional yang kuat dapat mengimbangi sebagian dampak dari penurunan harga batubara. Dengan progres tersebut, Maybank Sekuritas memperkirakan pendapatan UNTR tahun ini mencapai Rp 117,98 triliun. Sementara laba bersih diperkirakan mencapai Rp 17,44 triliun. Baca Juga:
Kinerja Cemerlang di Semester I/2023, Cek Rekomendasi Saham LPKR dan PWON Maybank Sekuritas Indonesia meningkatkan
rating UNTR menjadi
buy dengan target harga Rp 28.000.
"Risiko terhadap rekomendasi kami adalah harga dan volume batubara yang lebih rendah dari ekspektasi," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi