Maybank Sekuritas Indonesia Turunkan Target Harga Saham INCO, Ini Alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maybank Sekuritas Indonesia memangkas target harga saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Tekanan pada harga nikel menjadi salah satu pertimbangannya.

Analis Maybank Sekuritas Indonesia Hasan Barakwan menuturkan bahwa pihaknya merevisi asumsi rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) untuk tahun 2024 dan 2025, masing-masing sebesar 6,3% dan 9,8% menjadi US$ 13.588 per ton dan US$ 12.937 per ton. Sebab, dia memperkirakan pasar nikel global akan tetap surplus hingga 2026.

Dia menyebutkan, kelebihan pasokan ini akibat Indonesia sebagai produsen nikel terbesar secara agresif meningkatkan produksi produk seperti NPI, Mixed Hydroxide Precipitate (MHP), dan matte.


"Produk ini masuk ke dalam rantai pasokan global, terutama di China, memastikan pertumbuhan pasokan yang kuat meski ada gangguan lokal di wilayah lain," tulisnya dalam riset, Senin (25/11).

Baca Juga: Bisnis Nikel Masih Punya Daya Tarik, Cek Rekomendasi Saham Berikut

Oleh sebab itu, Hasan menurunkan perkiraan laba bersih INCO untuk tahun 2024 dan 2025 dari target sebelumnya masing-masing sebesar 41,4% dan 32,7% menjadi US$ 56 juta dan US$ 73 juta seiring melemahnya ASP. Sementara perkiraan pendapatan direvisi turun, masing-masing 5% dan 5,9% menjadi US$ 975 juta dan US$ 969 juta.

Meski memangkas prediksi pendapatan dan laba bersih, Maybank Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi buy INCO. Hasan melihat inisiatif strategis INCO untuk mulai menjual bijih nikel sebagai perkembangan yang positif, memberikan bantalan pendapatan yang solid.

"Diversifikasi ini akan membantu mengurangi dampak dari melemahnya harga nikel dan mendukung kinerja keuangan INCO di masa mendatang, serta meningkatkan ketahanannya di tengah kondisi pasar yang lemah," terangnya.

Hanya saja, target harga dipangkas menjadi Rp 4.600 dari Rp 5.100. Adapun risiko dari terhadap rekomendasinya adalah persetujuan RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) untuk penjualan bijih nikel tahun depan tidak diberikan.

Selanjutnya: Begini Strategi Amartha Jaga Rasio Kredit Macet UMKM Akar Rumput

Menarik Dibaca: 7 Daftar Ikan Air Tawar yang Paling Sering Dikonsumsi Orang Indonesia dari Nila-Bawal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati