Maybanker siap mendukung vaksin Covid-19 baik gratis maupun mandiri



KONTAN.CO.ID - Program vaksin Covid-19 masih berjalan di tahap awal. Berbagai kalangan menyambut program vaksin Covid-19 guna mengatasi penyebaran virus Covid-19. Begitu pula yang diharapkan oleh Irvandi Ferizal, Direktur Human Capital PT Maybank Tbk. Saat ini ia mengetahui banyak terjadi kasus baru dari kluster keluarga. “Kunjungan ke orang tua, ini menjadi pembelajaran, jangan lepas masker,”ujar Irvandi.

Saat ini selain menunggu vaksin gratis dari pemerintah, Irfandi menyatakan sebenarnya sangat mengharapkan ada BUMN yang melakukan impor vaksin Covid-19, sehingga kalangan bisnis bisa melakukan vaksin mandiri lewat perusahaan untuk karyawan dan keluarga karyawan. “Jika nanti sudah ada petunjuk pelaksanaan vaksin mandiri, kami siap, supaya bisa lebih cepat program vaksinasi Covid-19,”ujar Irvandi.

Karena itu, Irvandi menghimbau agar masyarakat yakin dan percaya terhadap vaksin Covid-19, karena vaksin sudah melewati uji klinis, juga sudah mendapat pengesahan lembaga BPOM dan MUI. “Kita harus mendukung pemerintah, agar pandemi bisa diatasi,”ujar Irvandi.


Orang tua relawan medis

Sebagai orang tua dari relawan medis yang berjuang di garda terdepan, Irfandi sangat paham perjuangan putrinya, Nadhira Anindita Ralena, yang baru lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, April 2020 dan bertugas sebagai dokter jaga di RS Wisma Atlet Kemayoran sejak November 2020. Saat awal bertugas jaga, RS Wisma Atlet berisi 900 orang pasien Covid-19 yang menempati tower 6 dan 7.

“Pas masuk saat itu sedang turun, tetapi sekarang melonjak menjadi 5.000 orang pasien yang menempati tower 4,5,6 dan 7, jadi kalau saat jaga, 1 orang dokter menangani 6 lantai,”jelas Irfan. Meski begitu Irfan merasa bangga putrinya bertugas sebagai garda terdepan saat pandemi ini. “Ini pengabdian dari apa yang dia lakukan, saya percaya dengan sistem dan protokol kesehatan di sana,”ujar Irvandi.

Ia menuturkan saat putrinya bertugas jaga selama 8 jam memakai hazmat, tidak makan dan tidak minum dan juga tidak ke toilet. Setelah bertugas piket 8 jam, putrinya istirahat 32 jam dan kembali bertugas. Selama bertugas menjadi dokter piket jaga, putrinya tinggal di tower 2 yang diperuntukkan untuk perawat dan relawan medis.

Ia juga merasa lega putrinya bisa membagikan pengalaman saat bertugas bahwa kasus baru Covid-19 terus terjadi, sehingga berharap bisa menyadarkan berbagai pihak untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dan mendukung vaksinasi Covid-19.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti