KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (
MYOR) menyebutkan pihaknya masih mempelajari lebih lanjut dampak perang yang meletus antara Rusia dan Ukraina terhadap aktivitas ekspor produk Mayora. Sekretaris Perusahaan MYOR, Yuni Gunawan memberikan penjelasan secara singkat pihaknya juga terus mengamati apakah perang ini berlangsung jangka panjang atau tidak. "Kami masih mempelajari dari apa yang terjadi, sehingga belum tahu gambaran lebih jauh. Kami juga perlu melihat perkembangannya pula, apakah akan ke negara-negara di sekitarnya seperti Polandia, Belarusia dan lainnya," tuturnya saat dihubungi oleh Kontan, Kamis (24/2).
Sebagai informasi, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/2) waktu setempat telah mendeklarasikan perang dengan Ukraina. Putin mengeklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) Optimistis Kinerja Akan Tumbuh Tahun Ini Sementara itu, dalam aktivitas ekspor produsen Kopiko ini, MYOR menyebut tujuan ekspor produknya sudah mencapai lebih dari 100 negara di dunia. Pihaknya menyatakan jika sebanyak 45% total penjualan disumbang oleh pasar ekspor dan negara di Asia Tenggara menjadi tujuan ekspor terbesar Perseroan.
Adapun produk yang memimpin pangsa pasar di negara-negara tujuan ekspor, terutama di kawasan Asia Tenggara, adalah produk kopi, Kopiko, yang sangat sukses di Filipina. Berkat kesuksesan itu, Mayora pun akhirnya memutuskan hampir seluruh produk mereka sudah dijual di Filipina. Emiten barang konsumsi ini juga menyiapkan belanja modal atau capex sekitar Rp 1 triliun di tahun 2022. Rencananya penggunaan capex itu untuk pembangunan pabrik baru dan
maintenance produk. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .