KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (
MYOR) optimistis dapat meraih pertumbuhan kinerja lebih tinggi di tahun ini. Manajemen MYOR mengincar kenaikan penjualan hampir 10% hingga akhir tahun 2024.
Direktur Mayora Indah Wardhana Atmadja menyatakan, pada tahun ini Mayora Indah menargetkan angka penjualan sebesar Rp 34,28 triliun atau bertumbuh 8,9% year on year (yoy) dari penjualan tahun 2023 senilai Rp 31,48 triliun.
Sedangkan dari sisi bottom line, MYOR ingin mencapai laba bersih bertumbuh 7,2% yoy menjadi Rp 3,47 triliun.
“Secara proporsional akan diikuti kenaikan laba bersih di tahun ini secara absolut akan meningkat juga,” ungkap Wardhana, dalam Paparan Publik, Rabu (12/6).
Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) Tebar Dividen Rp 55 per Saham Sebagai gambaran, kinerja MYOR juga terpantau cukup apik selama awal tahun 2024. Berdasarkan data internal perusahaan, penjualan selama Januari-April 2024 tercatat sebesar Rp 10,83 triliun, lebih tinggi 5,8% yoy dari Rp 10,24 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Sementara untuk laba bersih, angkanya terpantau melesat 49,4% ke angka Rp 1,20 triliun, dibandingkan Rp 804 miliar pada posisi yang sama tahun 2023. Wardhana menuturkan, kinerja positif tersebut ditopang oleh pertumbuhan penjualan di pasar domestik, di mana hampir semua divisi produk Mayora bertumbuh dengan baik. Di sisi lain, penjualan ekspor juga turut memberikan dampak yang cukup baik di empat bulan pertama 2024.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Mayora Indah Ricky Afrianto Gunadi menyebutkan, ada tiga strategi utama yang dijalankan MYOR untuk memaksimalkan laju bisnisnya di sepanjang tahun ini. Pertama, memaksimalkan kinerja penjualan di kategori brand yang sudah ada lewat marketing yang insightful kepada para konsumen.
Kedua, melanjutkan agenda inovasi yang sudah dijalankan sejak tahun-tahun lalu dan akan terus berlanjut untuk tahun ini hingga ke depannya.
“Untuk inovasi kami lakukan secara berhati-hati yang membawa kami pertumbuhan bisa di tahun ini dan tahun ke depannya juga,” jelasnya.
Strategi ketiga yakni, menilik peluang perluasan pasar ekspor ke negara-negara tujuan baru. Sebagai contoh, produk permen Kopiko yang sudah cukup sukses di luar negeri setelah penetrasi di Drama Korea.
“Mayora sangat digemari di berbagai negara, kami adalah perusahaan makanan dengan ekspor terbesar di Indonesia. Beberapa pasar baru seperti Uzbekistan, Banglasdesh, tahun ini sampai juga ke Romania dan lainnya,” sebut dia.
Pada tahun ini Mayora Indah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) Rp 1,5 triliun. Hingga saat ini realisasi capex telah mencapai Rp 743 miliar.
Adapun, dana capex tersebut, Rp 1,1 triliun digunakan untuk penyelesaian pembangunan pabrik baru di Jayanti dan Pasuruan. Sedangkan Rp 400 miliar sisanya digunakan untuk untuk maintencance capex.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari