KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bahan pangan industri makanan dan minuman Indonesia masih bersandar pada impor. Kondisi ini utamanya disebabkan oleh investasi pada sektor hulu yang masih dinilai kurang. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan, untuk investasi di hilir alias pabrik relatif lebih mudah dan murah. Dalam perhitungannya mengacu pada data BKPM, rata-rata investasi hilir industri makanan dan minuman di kisaran Rp 20 miliar. "Dengan nilai itu artinya banyak didominasi industri kecil menengah, itu bisa bangun pabrik biskuit. Tapi kalau ke hulu itu yang Rp 100 miliar lebih," kata Adhi, Rabu (4/7).
Mayoritas bahan pangan impor, butuh pengembangan di sektor hulu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bahan pangan industri makanan dan minuman Indonesia masih bersandar pada impor. Kondisi ini utamanya disebabkan oleh investasi pada sektor hulu yang masih dinilai kurang. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mengatakan, untuk investasi di hilir alias pabrik relatif lebih mudah dan murah. Dalam perhitungannya mengacu pada data BKPM, rata-rata investasi hilir industri makanan dan minuman di kisaran Rp 20 miliar. "Dengan nilai itu artinya banyak didominasi industri kecil menengah, itu bisa bangun pabrik biskuit. Tapi kalau ke hulu itu yang Rp 100 miliar lebih," kata Adhi, Rabu (4/7).