JAKARTA. Saham-saham bluechips masih juga dilanda aksi jual. Sebut saja PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra International (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Jika dilihat, aksi jual yang melanda saham bluechips banyak dilakukan oleh broker asing. Untuk saham BBCA, misalnya, aksi jual dilakukan oleh Kim Eng Securities senilai Rp 58,34 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 45,40 miliar, dan Credit Suisse senilai Rp 38,97 miliar. Sementara itu, saham BMRI dijual oleh Credit Suisse Securities senilai Rp 92,26 miliar dan PT Citigroup Securities senilai Rp 71,68 miliar.Broker asing yang tercatat menjual saham ASII antara lain: JP Morgan Securities senilai Rp 147,28 miliar, PT Citigroup Securities senilai Rp 106 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 106,24 miliar. Broker asing juga melepas saham GGRM. Mereka di antaranya: Deutsche Securities senilai Rp 25,01 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 11,95 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 10,53 miliar.Sedangkan untuk saham BBRI, broker asing yang melakukan aksi jual di antaranya yakni Deutsche Securities senilai Rp 25,01 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 11,95 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 10,53 miliar. Catatan saja, pada pukul 14.45, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 3,67% menjadi 3.498,380. Menurut Vice President, Research & Analysis Valbury Securities Nico Omer Jonckheere, ada dua alasan utama yang menyebabkan investor hengkang dari pasar saham Indonesia. Pertama, karena kecewa akan langkah Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga di tengah tingginya inflasi.
Mayoritas broker asing melepas kepemilikannya di saham bluechips
JAKARTA. Saham-saham bluechips masih juga dilanda aksi jual. Sebut saja PT Bank Central Asia (BBCA), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Astra International (ASII), PT Gudang Garam (GGRM), dan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Jika dilihat, aksi jual yang melanda saham bluechips banyak dilakukan oleh broker asing. Untuk saham BBCA, misalnya, aksi jual dilakukan oleh Kim Eng Securities senilai Rp 58,34 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 45,40 miliar, dan Credit Suisse senilai Rp 38,97 miliar. Sementara itu, saham BMRI dijual oleh Credit Suisse Securities senilai Rp 92,26 miliar dan PT Citigroup Securities senilai Rp 71,68 miliar.Broker asing yang tercatat menjual saham ASII antara lain: JP Morgan Securities senilai Rp 147,28 miliar, PT Citigroup Securities senilai Rp 106 miliar, dan Deutsche Securities senilai Rp 106,24 miliar. Broker asing juga melepas saham GGRM. Mereka di antaranya: Deutsche Securities senilai Rp 25,01 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 11,95 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 10,53 miliar.Sedangkan untuk saham BBRI, broker asing yang melakukan aksi jual di antaranya yakni Deutsche Securities senilai Rp 25,01 miliar, CLSA Indonesia senilai Rp 11,95 miliar, dan UBS Securities senilai Rp 10,53 miliar. Catatan saja, pada pukul 14.45, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 3,67% menjadi 3.498,380. Menurut Vice President, Research & Analysis Valbury Securities Nico Omer Jonckheere, ada dua alasan utama yang menyebabkan investor hengkang dari pasar saham Indonesia. Pertama, karena kecewa akan langkah Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga di tengah tingginya inflasi.