KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas perusahaan semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mencetak kenaikan laba bersih sepanjang semester pertama 2023. Produsen semen terbesar di tanah air, PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 866 miliar. Jumlah ini naik tipis 3,1% dibandingkan laba bersih di periode sebelumnya sebesar Rp 840 miliar. Emiten pelat merah ini mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 2% menjadi Rp 17,03 triliun di enam bulan pertama 2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16,70 triliun.
Baca Juga: Laba Bersih Semen Baturaja (SMBR) Tumbuh 2,27% Sepanjang Semester I Menyusul SMGR, ada semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (
INTP). Produsen semen terbesar kedua di Indonesia ini meraup laba bersih Rp 698,43 miliar, tumbuh 139,5% dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 291,54 miliar. Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan, dimana INTP membukukan pendapatan senilai Rp 7,97 triliun. Realisasi tersebut naik 15,32% dari pendapatan di semester pertama 2022 yang hanya Rp 6,91 triliun. Emiten produsen semen merah putih, yakni PT Cemindo Gemilang Tbk (
CMNT) juga mencetak kinerja mentereng sepanjang semester pertama 2023. CMNT mencetak kenaikan laba bersih hingga 345,8% menjadi Rp 223,24 miliar. Sebagai perbandingan, laba bersih CMNT di periode yang sama tahun 2022 hanya Rp 50,07 miliar Naiknya laba bersih ini terjadi di tengah menurunnya pendapatan. CMNT membukukan pendapatan Rp 4,32 triliun sepanjang enam bulan pertama 2023, menurun 3,22% dari Rp 4,46 triliun dari periode semester pertama 2022.
Bottom line CMNT tertolong berkat penurunan beban-beban dan juga keuntungan dari selisih kurs.
Baca Juga: Laba Cemindo Gemilang (CMNT) Melonjak 345% pada Semester I/2023 Tak mau ketinggalan, PT Semen Baturaja Tbk (
SMBR) juga mencetak pertumbuhan kinerja, meski tumbuh moderat sepanjang semester pertama 2023. Emiten semen yang berbasis di Sumatra Selatan ini membukukan laba bersih senilai Rp 16,62 miliar pada enam bulan pertama 2023. Realisasi ini hanya naik 2,27% dari laba bersih yang dicetak pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 16.25 miliar.
Bersamaan, pendapatan SMBR juga tumbuh konservatif. Emiten pelat merah ini membukukan pendapatan senilai Rp 847,09 miliar, naik 2,66% dari pendapatan di semester pertama 2022 sebesar Rp 824,8 miliar. Di sisi lain,
bottom line anak usaha SMGR, yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (
SMCB) mengalami tekanan. Laba bersih SMCB pada semester pertama 2023 mencapai Rp 254 miliar atau turun 2,30% secara
year-on-year (YoY) dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 260 miliar. Penurunan ini sejalan dengan penurunan pendapatan. Pada semester pertama 2023, SMCB membukukan pendapatan sebesar Rp 5,57 triliun. Raihan ini turun tipis 0,14% YoY. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati