KONTAN.CO.ID - Wajah bursa Asia-Pasifik sebagian besar memerah pada hari Jumat (12/7), setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk bulan Juni menunjukkan level terendah sekitar tiga tahun. Perkembangan ini memberikan lebih banyak dorongan bagi The Fed untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga. Nikkei 225 Jepang turun sebesar 1,57% pada hari ini, memimpin kerugian di Asia setelah tiga hari berturut-turut mencatat penutupan tertinggi baru dan mencapai puncak sepanjang masa pada hari Kamis. Indeks Topix turun sebesar 1,08%.
Di Korea Selatan, Kospi turun sebesar 0,94% dan Kosdaq berkapitalisasi kecil tergelincir sebesar 0,19%.
Baca Juga: 6 Pilihan Saham CGS International Sekuritas, Jumat (12/7), Rekomendasi Spekulasi Beli Sebaliknya, S&P/ASX 200 Australia naik sebesar 0,23%, melampaui penutupan tertinggi sepanjang masa sebesar 7.896,9 yang dicapai pada 28 Maret, dan hanya sedikit dari puncak sepanjang masa. Indeks futures Hang Seng Hong Kong berada di 17.978, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17.832,33. Sebagai informasi, Indeks harga konsumen (CPI) AS naik sebesar 3% secara tahunan, lebih lambat dibandingkan kenaikan 3,3% yang tercatat pada bulan Mei. Inflasi inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi, meningkat sebesar 0,1% secara bulanan dan 3,3% secara tahunan, sedikit di bawah perkiraan masing-masing sebesar 0,2% dan 3,4%. Pada awal hari Jumat, yen tiba-tiba menguat terhadap dolar setelah rilis data inflasi AS. Hal ini mendorong analis dan pedagang untuk menduga adanya kemungkinan intervensi oleh Kementerian Keuangan Jepang. Yen diperdagangkan pada 158,55 terhadap dolar AS sekitar tengah malam waktu Tokyo, menguat dari 161,52 pada akhir Kamis. Yen terus menguat hingga mencapai 158,23.
Baca Juga: Cek Rekomendasi MNC Sekuritas untuk Saham AUTO, HRTA, KLBF, dan ULTJ Jumat (12/7) Diplomat mata uang teratas Jepang, Masato Kanda, menyatakan pada hari Jumat bahwa otoritas akan mengambil tindakan yang diperlukan di pasar valuta asing. Kanda mencatat bahwa pergerakan yen baru-baru ini agak cepat tetapi menolak untuk mengomentari apakah telah terjadi intervensi.
Di tempat lain, S&P 500 mundur dari rekor tertinggi saat investor beralih dari pemenang teknologi besar tahun ini, termasuk Nvidia dan Meta Platforms. Indeks pasar yang lebih luas turun sebesar 0,88%, mundur dari rekor yang disentuh sebelumnya dalam sesi tersebut. Nasdaq Composite juga mundur sebesar 1,95%, terbebani oleh penurunan lebih dari 5% pada Nvidia setelah mencapai rekor baru sebelumnya di hari perdagangan. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average naik sebesar 0,08%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto