Mayoritas bursa Asia menguat pada perdagangan Rabu (2/6) pagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia bervariasi pada perdagangan Rabu (2/6) pagi, dengan mayoritas indeks menguat. Pukul 08.28 WIB, indeks Nikkei 225 menguat  12,61 poin atau 0,04% ke 28.827,06, Hang Seng melemah 53,36 poin atau 0,18% ke 29.414,64.

Taiex naik 76,69 poin atau 0,45% ke 17.241,30, Kospi naik 8,28 poin atau 0,26% ke 3.230,92, ASX 200 naik 44,63 poin atau 0,62% ke 7.187,20, Straits Times turun 9,07 poin atau 0,29% ke 3.177,37 dan FTSE Malaysia naik 5,07 poin atau 0,32% ke 1.590,97.

Pergerakan bursa Asia mengekor arah pergerakan Wall Street yang juga ditutup mixed pada perdagangan Selasa (1/6), dengan indeks Dow Jones naik di tengah penurunan S&P 500 dan Nasdaq Composite.


Meski begitu, mayoritas indeks di Asia bergerak naik karena investor menimbang data ekonomi AS terbaru dan tanda-tanda rebound ekonomi dan peningkatan inflasi.

Baca Juga: Bursa Asia naik tipis Selasa pagi, menanti rilis survei PMI China bulan Mei

"Indeks pasar ekuitas utama mungkin telah menyelesaikan hari secara kasar tidak berubah, tetapi tidak melihat lebih jauh dari pasar energi dan minyak untuk bukti bahwa pembukaan kembali perdagangan masih hidup dan sehat," kata Elyse Ausenbaugh, ahli strategi pasar global dan JPMorgan Private Bank seperti dikutip Reuters.

Saham energi berada di antara saham-saham dengan kinerja terbaik selama sesi karena aliansi OPEC+ setuju untuk menaikkan produksi pada bulan Juli dan memberikan perkiraan bullish. Minyak mentah berjangka AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua tahun.

Investor menyambut tanda-tanda membaiknya ekonomi menjelang seminggu yang dikemas dengan data utama yang mereka harapkan dapat menyoroti pemulihan ekonomi, kata para analis.

Aktivitas manufaktur AS meningkat pada bulan Mei, kata Institute for Supply Management (ISM) pada hari Selasa, karena indeks aktivitas pabrik nasionalnya meningkat ke angka 61,2 bulan lalu dari 60,7 pada bulan April. Permintaan terpendam di tengah pembukaan kembali ekonomi telah meningkatkan pesanan, tetapi pekerjaan yang belum selesai menumpuk karena kekurangan bahan baku dan tenaga kerja.

Selanjutnya: Menjadi pemberat IHSG di bulan Mei 2021, saham-saham ini masih menarik dicermati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi