Mayoritas Bursa Asia Menguat Pada Rabu (8/2) Pagi, Mengekor Kenaikan Wall Street



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas Bursa Asia naik pada perdagangan Rabu (8/2) pagi, mengekor rally saham AS setelah pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang akan tetap menaikkan suku bunga guna meredam inflasi.

Pukul 08.31 WIB, indeks Nikkei 225 turun 163,17 poin atau 0,59% ke 27.521,65, Hang Seng naik 16,52 poin atau 0,06% ke 21.309,58, Taiex naik 145,93 poin atau 0,95% ke 15.549,08, Kospi naik 23,66 poin atau 0,96% ke 2.475,65, ASX 200 naik 22,86 poin atau 0,31% ke 7.527, Straits Times turun 4,04 poin atau 0,11% ke 3.377,17 dan FTSE Malaysia naik 1,56 poin atau 0,11% ke 1.477,94.

Mengutip Bloomberg, komentar Powell setelah FOMC pekan lalu menenangkan para trader yang berharap Gubernur The Fed untuk mendorong pelonggaran moneter setelah data laporan pekerjaan AS naik tinggi pekan lalu.


Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Mixed Pada Perdagangan Senin (6/2) Pagi

Powell menyoroti bahwa disinflasi tealh dimulai, dan kenaikan suku bunga lebih lanjut kemungkinan akan diperlukan jika pasar tenaga kerja tetap kuat.

Dalam komentar terpisah, pejabat The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan The Fed kemungkinan harus menaikkan suku bunga menjadi 5,4% di atas kisaran target, mengingat kuatnya pasar pekerjaan AS.

The Fed pekan lalu menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,5%-4,75%.

"Hal penting yang dapat diambil adalah bahwa Powell memiliki kesempatan untuk memberi sinyal pergeseran ke postur yang lebih agresif dan dia tidak mengambilnya," kata Bill Adams, kepala ekonom Comerica Bank seperti dikutip Bloomberg.

"Dalam waktu dekat, Fed kemungkinan akan terus melakukan satu atau mungkin dua kenaikan lagi sebelum menahannya."

Baca Juga: Saham-Saham Ini Menarik Dikoleksi Pasca The Fed Kerek Suku Bunga 25 Bps

Di Asia, investor akan mencermati saham di perusahaan Adani setelah melonjak paling tinggi sejak laporan Hindenburg Research dua pekan lalu.

Hedg fund dan investor utang yang tertekan mulai menggebrak obligasi perusahaan Adani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi