KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Asia mayoritas menguat tipis pada perdagangan hari ini. Rabu (23/12) pukul 8.40 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,18% ke 26.483. Hang Seng naik tipis 0,08% ke 26.134. Kospi menguat 0,12% ke 2.737. Sedangkan FTSE Bursa Malaysia menguat 0,46% ke 1.639. Sementara Taiex turun 0,17% ke 14.154. Straits Times pun melemah 0,57% ke 2.811.
Fokus investor beralih di antara kekhawatiran tentang varian baru virus corona yang menyebar lebih cepat. Di sisi lain, harapan bahwa lebih banyak bantuan fiskal AS akan mendorong pemulihan ekonomi.
Baca Juga: IHSG berpotensi rebound, berikut rekomendasi Samuel Sekuritas untuk trading buy Rabu Saham Amerika Serikat (AS) sebagian besar berakhir lebih rendah karena kekhawatiran variasi Covid baru yang telah menghentikan pergerakan masuk dan keluar dari Inggris. Para produsen vaksin pun berupaya memastikan obat mereka efektif melawan strain ini. Kemarin, S&P 500 berakhir turun 0,21% dan Dow Jones Industrial Average turun 0,67%. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,51%. Data menunjukkan kepercayaan konsumen AS secara tak terduga turun pada bulan Desember. Ini adalah penurunan bulanan kedua berturut-turut. Pembatasan baru yang bertujuan memperlambat pandemi bisnis yang tertatih-tatih, membayangi peluncuran vaksin Covid-19. Penjualan rumah yang ada di AS juga lebih rendah daripada harapan.
Baca Juga: Jelang libur akhir tahun, IHSG masih akan diterpa aksi ambil untung Kongres menyetujui paket stimulus fiskal baru yang telah lama dinantikan senilai hampir US$ 900 miliar pada Senin malam. Tetapi para ekonom mengatakan batuan ini kurang dari kebutuhan untuk melawan peningkatan infeksi virus corona dan PHK.
"Sangat menarik untuk melihat tanggapan dingin dari investor secara global terhadap paket stimulus AS," kata Michael McCarthy, Kepala Strategi Pasar, di CMC Markets kepada Reuters. Dia melihat, stimulus ini bukan peluru ajaib yang pernah dipikirkan investor. Presiden terpilih AS Joe Biden, memperingatkan bahwa hari-hari tergelap dalam pertempuran melawan Covid belum berlalu. Dia mengatakan pemerintahannya akan mengajukan paket bantuan Covid-19 lain awal tahun depan.
Baca Juga: Wall Street tertekan kasus baru corona dan data ekonomi AS Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati