JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) sangat berhati-hati dalam meramu portofolio investasi di saat kondisi pasar sedang tidak menentu seperti sekarang ini. Mayoritas DPLK masih menjadikan instrumen pendapatan tetap (fixed income) sebagai keranjang investasi terbesar mereka Kepala Bidang Investasi Asosiasi DPLK Daneth Fitrianto menjelaskan, total dana kelolaan DPLK per semester I-2015 sebesar Rp 36 triliun. Dari jumlah itu sebanyak 55% aset di tempatkan pada instrumen pendapatan tetap yang terdiri atas surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi. Adapun pemilihan tenor obligasi bergantung pada liabilitas perusahaan. Instrumen investasi lainnya sebesar 10% diparkirkan pada instrumen saham. Sementara sisanya diparkir di instrumen pasar uang.
Mayoritas DPLK lirik instrumen pendapatan tetap
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) sangat berhati-hati dalam meramu portofolio investasi di saat kondisi pasar sedang tidak menentu seperti sekarang ini. Mayoritas DPLK masih menjadikan instrumen pendapatan tetap (fixed income) sebagai keranjang investasi terbesar mereka Kepala Bidang Investasi Asosiasi DPLK Daneth Fitrianto menjelaskan, total dana kelolaan DPLK per semester I-2015 sebesar Rp 36 triliun. Dari jumlah itu sebanyak 55% aset di tempatkan pada instrumen pendapatan tetap yang terdiri atas surat utang negara (SUN) dan obligasi korporasi. Adapun pemilihan tenor obligasi bergantung pada liabilitas perusahaan. Instrumen investasi lainnya sebesar 10% diparkirkan pada instrumen saham. Sementara sisanya diparkir di instrumen pasar uang.