Mayoritas harga saham emiten CPO turun secara sejak awal tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga jual crude palm oil (CPO) pada tahun 2021 sedang berada dalam tren kenaikan. Akan tetapi, sebagian besar saham-saham CPO justru mencatatkan penurunan harga secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun.

Sebagai contoh, sampai dengan Senin (20/9), harga PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) merosot 32,45% ytd dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) turun 23,27%. Sementara itu, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) terkoreksi tipis 0,48% dan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) minus 35,20% ytd.

Analis Phillip Sekuritas Michael Filbery menilai, penurunan harga saham-saham CPO secara ytd disebabkan oleh harga CPO yang cenderung stagnan di semester kedua tahun ini. Hal ini sejalan dengan adanya sentimen negatif dari potensi peningkatan produksi dan stok CPO di Malaysia dan Indonesia. 


Baca Juga: Gapki pangkas proyeksi produksi CPO 2021, ini kata AALI dan SMAR

Menurut Michael, pada bulan Agustus 2021, terjadi kenaikan produksi CPO di Malaysia sebanyak 11,8% dan kenaikan cadangan akhir sebesar 25% secara bulanan. "Secara musiman, semester kedua juga biasanya menjadi puncak dari musim panen tandan buah segar sehingga akan ada lonjakan stok CPO," tutur Michael kepada Kontan.co.id, Senin (20/9).

Sentimen pemberat lain bagi harga CPO juga berasal dari berakhirnya moratorium izin pembukaan lahan baru perkebunan sawit di Indonesia. Menurut Michael, hal ini berpeluang untuk menambah pasokan CPO global.

Michael menilai, prospek harga jual CPO juga akan bergantung pada permintaan CPO dan perkembangan Covid-19 di beberapa pasar utama, seperti China dan India. Menurut dia, pandemi Covid-19 di China yang masih melonjak akibat aktivitas festival musim gugur dapat menyebabkan penurunan permintaan CPO karena adanya penerapan lockdown.

Baca Juga: Hingga Agustus 2021, Astra Agro Lestari (AALI) catatkan kenaikan produksi CPO 11,3%

Meskipun begitu, masih ada beberapa saham CPO yang masih layak untuk dicermati. Michael merekomendasikan AALI dengan target harga Rp 11.000 per saham, LSIP Rp 1.300, dan SIMP Rp 500 per saham. Pada perdagangan Senin (20/9), harga AALI turun 2,35% menjadi Rp 8.325 per saham, LSIP minus 1,86% ke 1.055, dan SIMP terkoreksi 1,88%  menjadi Rp 418 per saham.

Micahel memilih ketiga saham tersebut karena memiliki kinerja keuangan yang solid, posisi keuangan yang kuat, dan valuasi saham yang murah. AALI dan LSIP juga dinilai memiliki sensitivitas bottom line yang cukup tinggi terhadap kenaikan harga rata-rata CPO. 

Baca Juga: Neraca Perdagangan dan Sektor Manufaktur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati