TOKYO. Bursa Asia dibuka menguat pada pagi ini (12/11). Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 09.19 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2%. Hal ini tidak mengherankan mengingat mayoritas indeks acuan Asia bergerak positif. Indeks Topix Jepang, misalnya, pagi ini naik 0,1% seiring pelemahan yen. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,7% di Seoul setelah mencatatkan penurunan selama enam hari berturut-turut. Kenaikan juga tampak pada indeks S&P/ASX 200 Australia yang naik 0,4%.Ada beberapa isu hangat yang disinyalir akan mempengaruhi pasar saham regional hari ini. Pertama, yen melemah dan diperdagangkan di level 99,16 per dollar AS, yang merupakan level terlemah sejak 20 September lalu. Kedua, baht ditransaksikan menuju level terlemah dalam tujuh pekan terakhir. Ketiga, harga emas diperdagangkan mendekati level terendah dalam empat pekan terakhir. Keempat, India diprediksi membukukan pertumbuhan produksi industri tercepat dalam 11 bulan terakhir pada September lalu. Kelima, bank sentral Indonesia diproyeksi akan menahan suku bunga acuannya pada rapat dewan gubernur BI pada hari ini. Keenam, pemerintah China diprediksi akan mengadopsi agenda reformasi yang ambisius, namun sedikit kesulitan dalam implementasinya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mayoritas indeks acuan Asia menari di zona hijau
TOKYO. Bursa Asia dibuka menguat pada pagi ini (12/11). Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 09.19 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2%. Hal ini tidak mengherankan mengingat mayoritas indeks acuan Asia bergerak positif. Indeks Topix Jepang, misalnya, pagi ini naik 0,1% seiring pelemahan yen. Sementara, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,7% di Seoul setelah mencatatkan penurunan selama enam hari berturut-turut. Kenaikan juga tampak pada indeks S&P/ASX 200 Australia yang naik 0,4%.Ada beberapa isu hangat yang disinyalir akan mempengaruhi pasar saham regional hari ini. Pertama, yen melemah dan diperdagangkan di level 99,16 per dollar AS, yang merupakan level terlemah sejak 20 September lalu. Kedua, baht ditransaksikan menuju level terlemah dalam tujuh pekan terakhir. Ketiga, harga emas diperdagangkan mendekati level terendah dalam empat pekan terakhir. Keempat, India diprediksi membukukan pertumbuhan produksi industri tercepat dalam 11 bulan terakhir pada September lalu. Kelima, bank sentral Indonesia diproyeksi akan menahan suku bunga acuannya pada rapat dewan gubernur BI pada hari ini. Keenam, pemerintah China diprediksi akan mengadopsi agenda reformasi yang ambisius, namun sedikit kesulitan dalam implementasinya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News