JAKARTA. Kapal angkut barang yang ada di Indonesia kebanyakan masih berasal dari generasi tahun 1960-1970. Kapal angkut tua tersebut merupakan generasi pertama dan hanya dapat mengangkut 1.700 TEUs. Bandingkan dengan kapal yang diproduksi tahun 2006 ke atas yang merupakan generasi keenam dengan daya angkut 15.000 TEUs.Hal tersebut terungkap saat jumpa pers "Pelabuhan New Tanjung Priok harus menjadi prioritas nasional", Kamis (20/12). "Rata-rata kapal angkut di Indonesia itu hanya 1.700 TEUs," ujar Dani Rusli, Direktur Utama PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia.Fakta menyedihkan lainnya, pelabuhan terbesar yang ada di Indonesia yakni Pelabuhan Tanjung Priok hanya mampu menampung kapal angkut barang dengan kapasitas 5.000 TEUs. Sedangkan kapal angkut asing yang datang sudah bermuatan di atas 10.000 TEUs. "Itu dia mengapa kapal angkut asing harus transfer barang dulu di Singapura," ujar Dani.Dani mengatakan, faktor tersebutlah yang melatarbelakangi pembangunan Pelabuhan Kalibaru. Menurutnya, Pelabuhan Kalibaru nantinya dapat menampung kapasitas angkut barang di atas 10.000 TEUs."Dengan begitu pengiriman langsung dari luar Indonesia tidak harus transfer lagi lewat Singapura. Semakin besar kapasitas kapal pun semakin efisien untuk bawa barangnya," ujar Dani.Pelabuhan Terminal Kalibaru akan dibangun di atas lahan seluas 195 hektare yang diperkirakan akan menambah kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 4,5 juta TEUs peti kemas serta 9,4 juta meter kubik (m3) produk minyak dan gas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mayoritas kapal angkut RI dari generasi 1960-an
JAKARTA. Kapal angkut barang yang ada di Indonesia kebanyakan masih berasal dari generasi tahun 1960-1970. Kapal angkut tua tersebut merupakan generasi pertama dan hanya dapat mengangkut 1.700 TEUs. Bandingkan dengan kapal yang diproduksi tahun 2006 ke atas yang merupakan generasi keenam dengan daya angkut 15.000 TEUs.Hal tersebut terungkap saat jumpa pers "Pelabuhan New Tanjung Priok harus menjadi prioritas nasional", Kamis (20/12). "Rata-rata kapal angkut di Indonesia itu hanya 1.700 TEUs," ujar Dani Rusli, Direktur Utama PT Pengembangan Pelabuhan Indonesia.Fakta menyedihkan lainnya, pelabuhan terbesar yang ada di Indonesia yakni Pelabuhan Tanjung Priok hanya mampu menampung kapal angkut barang dengan kapasitas 5.000 TEUs. Sedangkan kapal angkut asing yang datang sudah bermuatan di atas 10.000 TEUs. "Itu dia mengapa kapal angkut asing harus transfer barang dulu di Singapura," ujar Dani.Dani mengatakan, faktor tersebutlah yang melatarbelakangi pembangunan Pelabuhan Kalibaru. Menurutnya, Pelabuhan Kalibaru nantinya dapat menampung kapasitas angkut barang di atas 10.000 TEUs."Dengan begitu pengiriman langsung dari luar Indonesia tidak harus transfer lagi lewat Singapura. Semakin besar kapasitas kapal pun semakin efisien untuk bawa barangnya," ujar Dani.Pelabuhan Terminal Kalibaru akan dibangun di atas lahan seluas 195 hektare yang diperkirakan akan menambah kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 4,5 juta TEUs peti kemas serta 9,4 juta meter kubik (m3) produk minyak dan gas.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News