Mayoritas Kinerja Emiten Migas Naik pada Kuartal III-2024, Cek Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten yang bergerak di bisnis minyak dan gas (migas) telah merilis laporan keuangan kuartal III- 2024. Sebagian besar emiten produsen dan jasa penunjang migas mencatat pertumbuhan kinerja top line maupun bottom line.

Salah satunya PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang meraup pendapatan US$ 1,78 miliar hingga September 2024. Pendapatan MEDC tumbuh 6,58% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) yang sebesar US$ 1,67 miliar.

Laba bersih MEDC juga meningkat 12,74% (yoy) dari US$ 242,37 juta menjadi US$ 273,27 juta.


Chief Executive Officer Medco Energi Internasional, Roberto Lorato, mengungkapkan capaian kinerja MEDC didorong penyelesaian proyek-proyek utama di Suban, Meliwis, dan West Belut.

Baca Juga: Kinerja Medco Energi (MEDC) Tumbuh Positif, Intip Targetnya untuk Tahun 2025

Produksi migas MEDC berada di level 153 million barrel oil equivalent per day (mboepd), lebih rendah dibandingkan tahun lalu karena berkurangnya hak kelola Corridor dan divestasi Vietnam. Tapi sebagian bisa diimbangi oleh akuisisi di Oman. Produksi MEDC terdiri dari 27% minyak dan 73% gas.

Dari Grup Bakrie, penjualan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) tumbuh 7,85% (yoy) dari US$ 296,39 juta menjadi US$ 319,66 juta. Sedangkan laba bersih ENRG meningkat 12,21% (yoy) dari US$ 45,69 juta ke level US$ 51,27 juta.

 
ENRG Chart by TradingView

Wakil Direktur Utama & Chief Financial Officer ENRG Edoardus Ardianto membeberkan dua alasan utama lompatan kinerja hingga kuartal III-2024.

Pertama, produksi minyak meningkat sebesar 22% (yoy). Sementara produksi gas ENRG stabil di level sekitar 230 - 240 juta kaki kubik gas per hari.

Kedua, performa produksi ini diiringi rata-rata harga jual minyak dan gas ENRG sedikit mengalami kenaikan.

Baca Juga: Laba Medco (MEDC) Naik 12,7% Jadi US$ 273,27 Juta Hingga Kuartal III-2024

Direktur Utama and Chief Executive Officer (CEO) Energi Mega Persada, Syailendra S. Bakrie menambahkan, akuisisi terhadap aset minyak KKS Siak dan KKS Kampar memiliki andil besar terhadap kenaikan produksi minyak.

"Kami juga berharap akuisisi atas aset gas KKS Sengkang di Sulawesi Selatan yang baru saja kami selesaikan dapat meningkatkan kinerja produksi perusahaan pada kuartal IV-2024," kata Syailendra dalam rilis yang disiarkan Kamis (31/10).

Lonjakan kinerja juga dialami PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS). Pendapatan WINS melonjak 20,11% (yoy) dari US$ 51,21 juta menjadi US$ 61,51 juta. Sedangkan laba bersih WINS meroket 605,37% (yoy) dari US$ 2,79 juta ke level US$ 19,68 juta.

Lompatan kinerja juga dialami emiten dari Grup Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) alias PGN. Pendapatan sub-holding gas dari Grup Pertamina ini tumbuh 4,46% (yoy) dari US$ 2,69 miliar menjadi US$ 2,81 miliar. 

Baca Juga: Memerah Pekan Ini, Bagaimana Prospek IHSG pada Awal Pekan Depan?

Laba bersih PGAS ikut tancap gas, dengan lonjakan 32,69% (yoy) dari US$ 198,49 juta menjadi US$ 263,38 juta. Direktur Utama PGN Arief S. Handoko mengungkapkan PGAS mengusung strategi optimalisasi pengelolaan volume gas bumi di tengah tantangan penurunan alamiah (natural decline) pasokan gas pipa.

Performa PGAS juga disokong penurunan beban keuangan pasca pelunasan obligasi. Kinerja PGAS juga terdongkrak oleh pendapatan dari segmen perdagangan gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) trading.

Lonjakan kinerja juga dialami oleh emiten Grup Pertama lainnya, PT Elnusa Tbk (ELSA). Pendapatan naik 7,46% (yoy) dari Rp 8,98 triliun menjadi Rp 9,65 triliun. Sementara laba bersih melejit 35,57% (yoy) dari Rp 406,60 miliar menjadi Rp 551,23 miliar hingga September 2024.

Editor: Noverius Laoli