JAKARTA. Target produksi minyak mentah Indonesia (lifting) sebesar 945.000 barel per hari (bph) tahun ini berpotensi gagal tercapai. Penyebabnya: sebagian besar kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) tidak bisa mencapai target mereka. Menurut data Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), hingga 28 Juni lalu, sebanyak 29 kontrator dari 40 KKKS berproduksi di bawah target (infografik). Parahnya lagi, dari 10 KKKS terbesar, hanya satu satu kontraktor yang mencapai target. Itu adalah Cevron Pacific, kontraktor terbesar di Indonesia yang berhasil memproduksi 359.000 barel per hari atau 359 mbopd. Padahal, sesuai target lifting di APBN 2011 Perubahan, target Chevron Pacific hanya 357 mbopd.
Mayoritas kontraktor minyak gagal raih target
JAKARTA. Target produksi minyak mentah Indonesia (lifting) sebesar 945.000 barel per hari (bph) tahun ini berpotensi gagal tercapai. Penyebabnya: sebagian besar kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) tidak bisa mencapai target mereka. Menurut data Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), hingga 28 Juni lalu, sebanyak 29 kontrator dari 40 KKKS berproduksi di bawah target (infografik). Parahnya lagi, dari 10 KKKS terbesar, hanya satu satu kontraktor yang mencapai target. Itu adalah Cevron Pacific, kontraktor terbesar di Indonesia yang berhasil memproduksi 359.000 barel per hari atau 359 mbopd. Padahal, sesuai target lifting di APBN 2011 Perubahan, target Chevron Pacific hanya 357 mbopd.