JAKARTA. Awal November lalu Bank Indonesia (BI) merilis data bahwa sektor perdagangan merupakan penyumbang terbesar undisbursed loan. Ini adalah kredit yang sudah disetujui perbankan tapi belum dicairkan nasabah. Menurut BI, nilai kredit menganggur di sektor perdagangan mencapai Rp 146,26 triliun atau 28,41% dari total kredit mubazir yang mencapai Rp 514,9 triliun. Tapi, di Bank Mega penyumbang kredit mubazir terbesar berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jumlahnya mencapai 40% dari total komitmen kredit di Bank Mega. Direktur Utama Bank Mega J.B. Kendarto mengatakan, mayoritas kredit korporasi Bank Mega memang mengalir ke perusahaan setrum negara tersebut. Direktur Kredit Bank Mega Daniel Budirahaju menambahkan, komitmen Bank Mega ke PLN itu untuk membantu membiayai program proyek pembangkit listrik berkapasitas 10.000 megawatt (MW) adalah sekitar Rp 5,9 triliun. "Dari komitmen tersebut, yang dicairkan PLN per September 2010 lalu baru sekitar Rp 2,2 triliun," jelasnya.
Mayoritas kredit mubazir Bank Mega berasal dari PLN
JAKARTA. Awal November lalu Bank Indonesia (BI) merilis data bahwa sektor perdagangan merupakan penyumbang terbesar undisbursed loan. Ini adalah kredit yang sudah disetujui perbankan tapi belum dicairkan nasabah. Menurut BI, nilai kredit menganggur di sektor perdagangan mencapai Rp 146,26 triliun atau 28,41% dari total kredit mubazir yang mencapai Rp 514,9 triliun. Tapi, di Bank Mega penyumbang kredit mubazir terbesar berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Jumlahnya mencapai 40% dari total komitmen kredit di Bank Mega. Direktur Utama Bank Mega J.B. Kendarto mengatakan, mayoritas kredit korporasi Bank Mega memang mengalir ke perusahaan setrum negara tersebut. Direktur Kredit Bank Mega Daniel Budirahaju menambahkan, komitmen Bank Mega ke PLN itu untuk membantu membiayai program proyek pembangkit listrik berkapasitas 10.000 megawatt (MW) adalah sekitar Rp 5,9 triliun. "Dari komitmen tersebut, yang dicairkan PLN per September 2010 lalu baru sekitar Rp 2,2 triliun," jelasnya.