Mayoritas laba asuransi umum turun di Q1 2017



JAKARTA. Kinerja sejumlah perusahaan asuransi umum yang mejeng di Bursa Efek Indonesia masih loyo pada triwulan pertama tahun ini. Dari tujuh emiten asuransi umum, hanya dua diantaranya yang membukukan pertumbuhan laba. 

Dua asuransi yang masih mencatat kenaikan laba, yaitu Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) dan Asuransi Dayin Mitra (ASDM). Kenaikan paling mencolok dibukukan AHAP yaitu sebesar 20,17% per Maret 2017. Sedangkan ASDM, membukukan kenaikan laba 1,60%.

Sementara, emiten lain, yakni Asuransi Bina Dana Arta (ABDA), Asuransi Multi Artha Guna (AMAG), Asuransi Bintang (ASBI), Asuransi Jasa Tani (ASJT) mencatatkan penurunan laba. Realisasi laba ABDA turun 31,29% secara yoy, lalu laba AMAG tergerus 29,09% yoy. Kinerja laba ASBI juga turun 44,91% yoy dan ASJT mencatat penurunan keuntungan paling drastis, yaitu mencapai 77,80%.


Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengatakan, kinerja asuransi yang lesu karena faktor penjualan kendaraan yang sempat turun pada awal 2017. Menurutnya, asuransi kendaraan menyumbang kontribusi 30% untuk keseluruhan kinerja perusahaan asuransi.

Meskipun penjualan kendaraan bermotor sudah mulai meningkat hingga 4,2% per Maret 2017, ternyata tidak bisa mendongkrak pertumbuhan kinerja perusahaan asuransi. “Kendaraan otomotif paling tidak peningkatannya harus belasan persen, kalau masih di bawah itu belum begitu berdampak untuk kinerja perusahaan asuransi,” ujar Dadang.

AAUI berharap, pada kuartal II 2017, penjualan kendaraan otomotif bisa meningkat belasan persen, agar dapat mendongkrak kinerja perusahaan asuransi umum pada semester kedua tahun ini.

Sementara, Direktur Utama AHAP Sunyata Wangsadarma mengatakan, lini bisnis kendaraan bermotor masih menjadi andalan perusahaan. "Meskipun porsi kendaraan bermotor tahun ini turun 45% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 55%. Sisanya diisi segmen asuransi kebakaran, marine cargo, dan asuransi kecelakaan diri," ujar Sunyata, Minggu (7/4).

Menurutnya, laba perusahaan tumbuh karena jumlah klaim yang menurun pada tahun ini. Sistem teknologi informasi perusahaan yang sudah lebih baik menjadi faktor utama meningkatnya premi. Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2017, AHAP membukukan pendapatan premi bruto sebesar Rp 64,37 miliar, naik 20,78% year on year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini