Mayoritas mata uang Asia tak berkutik akibat Eropa



SINGAPURA. Kecemasan mengenai kondisi krisis utang Eropa yang kian memburuk menyebabkan mayoritas mata uang Asia melemah pagi ini. Pada pukul 09.31, the Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index turun 0,16% dan sempat menyentuh level terendah sejak 8 Juni lalu. Kondisi itu tak mengherankan mengingat sejumlah mata uang Asia melemah cukup dalam. Sebut saja rupiah Indonesia yang melemah 0,5% menjadi 9.485 per dollar. Sementara, baht Thailand melemah 0,4% menjadi 31,89, won Korea Selatan melemah 0,3% menjadi 1.160,90, dan peso Filipina melemah 0,4% menjadi 42,635. Sedangkan yuan China melemah 0,20% menjadi 6,3771. Analis menilai, investor saat ini mencemaskan krisis Eropa akan memperlambat pertumbuhan global. "Ada harapan yang yang tinggi mengenai Eropa namun hal itu tak sesuai kenyataan yang ada. Pasar juga cemas mengenai respon kebijakan seiring semakin meningkatnya risiko," jelas Sim Moh Siong, currency strategist Bank of Singapore Ltd. Di negara Asia lainnya, ringgit Malaysia tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 3,1930 per dollar. Demikian pula halnya dengan dollar Taiwan yang stabil di level NT$ 29,962. Sedangkan dong Vietnam menguat 1,1% menjadi 20.910.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie