Mayoritas partai koalisi dan relawan tak setuju Jokowi gandeng Prabowo



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum PPP Romahurmuziy menyatakan, upaya Presiden Jokowi menggandeng Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belum mendapat restu dari partai koalisi.

Romi, sapaan Romahurmuziy, mengatakan, saat ini ketua umum partai politik yang menyetujui Jokowi bergabung bersama Prabowo sebagai pasangan calon baru dirinya. Sebab ia beranggapan dengan bergabungnya Jokowi dan Prabowo sebagai pasangan calon maka akan menghilangkan potensi konflik di masyarakat saat pemilu nanti.

Bahkan, kata Romi, saat itu Jokowi sempat menanyakan ide untuk menggandeng Prabowo sebagai cawapres kepadanya. Romi langsung menyetujui usulan tersebut tanpa berkonsultasi dengan siapapun.


"Agak kaget Pak Jokowi memang menanggapi jawaban saya. Tapi, waktu itu saya pilih untuk menyetujui segera. Kenapa? Pertama akan ada aklamasi nasional. Karena semua survei kalau Jokowi-Prabowo bersatu maka di atas 70%," ujar Romi di sela Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP, di Hotel Patra, Semarang, Jumat (13/4).

"Kedua, sumber daya untuk bertengkar berkelahi, mencaci, menghina selama delapan bulan ke depan sejak bulan Agustus sampai April nanti tidak terjadi sehingga bangsa ini utuh," lanjutnya.

Namun, ide tersebut, lanjut Romi, belum disambut positif oleh ketua umum parpol lain yang sudah mendeklarasikan Jokowi sebagai capres. Beberapa dari mereka masih meminta waktu untuk memikirkan jawaban ihwal ide tersebut.

Selain itu, kata Romi, hanya 10% relawan Jokowi yang setuju apabila mantan Gubernur DKI Jakarta itu bersanding dengan Prabowo di Pilpres 2019.

"Maka kemudian saya tanya, bapak sendiri nyamannya bagaimana? 'Saya belum bisa jawab karena memang saya harus meminta persetujuan semua ketum partai sementara ketum yang ada saat ini enggak lengkap. Ada yang berada di luar negeri. Ada yang minta jawabnya nanti'," kata Romi menirukan ucapan Jokowi.

Sebelumnya, Romi menyatakan alasan utama Presiden Joko Widodo menggandeng Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi cawapres ialah demi menjaga persatuan nasional. Ia mengungkapkan, saat menawari Prabowo sebagai cawapres, Jokowi berkaca pada Pilkada DKI Jakarta yang dipenuhi ketegangan dan berpotensi memicu konflik.

"Beliau menyampaikan, bayangkan gaduhnya republik ini. DKI Jakarta saja yang satu provinsi luar biasa gaung perbedaannya. Kemudian intoleransi meningkat dengan simpul-simpul agama," kata Romi. (Rakhmat Nur Hakim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Mayoritas Partai Koalisi dan Relawan Tak Restui Jokowi Gandeng Prabowo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini