Mayoritas rating Obligasi Korporasi 2017 AAA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas penerbitan obligasi korporasi di tahun ini berkualitas baik dengan rating AAA. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per 6 Desember 2017 jumlah penerbitan obligasi korporasi mecapai Rp 143 triliun.

I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas melihat ramainya obligasi korporasi yang meluncur di tahun ini terdiri dari obligasi dengan rating AAA atau kualitas obligasi yang baik.

"Obligasi korporasi dengan rating AAA ada sekitar Rp 95 triliun dari total penerbitan," kata Made, Kamis (7/12). Sementara, obligasi dengan rating rendah atau BBB- hanya ada sekitar Rp 250 miliar.


Senada, Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Nicodimus Anggi Kristiantor mengatakan obligasi dengan rating AAA selalu mendominasi di tiap kuartal tahun ini dengan tren meningkat.

"Kuartal I, sebanyak 50% dari total outstanding, kuartal II 60%, kuartal III 61% dan kuartal IV per akhir November 71%," kata Nico, Kamis (7/12). Dengan banyaknya obligasi korporasi yang memiliki rating AAA, hal ini mengindikasikan bahwa kualitas issuer penerbit obligasi dari kuartal ke kuartal semakin baik dengan banyaknya obligasi yang memiliki kualitas rating tinggi.

Nico mengatakan, kemampuan perusahaan dalam membayar obligasi yang diterbitkan juga akan tercermin dari rating yang didapat. "Selain itu bagaimana pergerakan rating seri-seri tersebut apakah stabil atau mengalami downgrade," kata Nico. Secara tren Nico menyimpulkan sejak kuartal I 2017 hingga kuartal IV per November 2017 obligasi koporasi didomiasi rating AAA dan hanya ada tiga emiten yang mengalami downgrade.

Berdasarkan kondisi tersebut bisa dikatakan, bahwa kemampuan perusahaan yang menerbitkan obligasi korporasi di tahun ini tergolong baik kualitasnya. Namun, Nico melihat banjirnya penerbitan obligasi korporasi membuat investor kini memiliki banyak pilihan obligasi dari berbagai emiten sehingga tidak terfokus pada suatu obligasi tertentu. Hal ini berakibat ada obligasi yang meneriman penawaran dibawah target atau tidak mengalami kelebihan penawaran.

Dari sisi kupon yang ditawarkan, Made mengatakan kini investor menilai kupon yang ditawarkan obligasi dengan rating AAA jadi kurang atraktif semenjak tren suku bunga turun. "Kecenderungan investor kini memiliki banyak pilihan dan mereka tertarik untuk mencari alternatif obligasi yang bukan rating AAA tetapi masih investment grade seperti rating A atau A+ untuk mengejar kupon yang lebih tinggi," kata Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia