Mayoritas reksadana denominasi dolar AS berkinerja di atas rata-rata



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Reksadana saham berbasis dolar Amerika Serikat (AS) menorehkan pertumbuhan kinerja yang signifikan saat reksadana saham konvensional secara rata-rata masih cenderung mencatatkan penurunan kinerja. Pertumbuhan kinerja reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS juga kompak catatkan kinerja yang optimal. 

Berdasarkan data Infovesta Utama, dari 20 produk reksadana saham denominasi dolar AS, hanya ada satu produk yang berkinerja minus secara year to date (ytd). Sementara, kinerja reksadana saham denominasi dolar AS lainnya berkinerja positif bahkan tumbuh dua digit. Sedangkan, secara rata-rata kinerja reksadana saham konvensional tercatat masih minus sekitar 9,95% dalam satu tahun terakhir. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan kinerja reksadana saham denominasi dolar AS lebih unggul karena bursa saham global yang memiliki sektor teknologi berhasil tetap memberikan return tinggi di tengah pandemi. 


"Reksadana saham syariah global yang bisa masuk ke sektor teknologi global jadi pendorong kinerja," kata Wawan. Tidak heran, bila reksadana Mandiri Global Sharia Equity Dollar capai kinerja tertinggi dengan tumbuh 33% ytd. 

Baca Juga: Kinerja reksadana saham paling ciamik di sepanjang bulan Desember 2020

Berdasarkan fund fact sheet per November, reksadana Mandiri Global Sharia Equity Dollar menempatkan aset pada saham Alibaba Group, Apple, Facebook, Microsoft, Tencent Holding dan emiten unggulan di sektor teknologi lainnya. 

Wawan juga mengapresiasi imbal hasil yang diberikan reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS. Kompak kinerja reksadana tersebut berhasil lebih unggul dibanding imbal hasil deposito denominasi dolar AS. "Deposito dalam rupiah imbal hasilnya sekitar 4% kalau dalam denominasi dolar AS tidak sampai 1%, jadi kalau reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS berikan imbal hasil 3% saja itu sudah cukup tinggi," kata Wawan. 

Untuk di tahun depan, Wawan memproyeksikan pertumbuhan kinerja reksadana denominasi dolar AS baik di saham maupun pendapatan tetap berpotensi tidak akan setinggi pertumbuhan kinerja di tahun ini. Namun, Wawan optimistis kinerja positif masih akan terjadi. 

Baca Juga: IHSG sudah melesat 52,60% dari titik terendah 2020, ini prospek investasi saham 2021

Dengan vaksin Covid-19 yang sudah didistribusikan secara lebih luas di tahun depan, Wawan berharap akan menimbulkan perbaikan ekonomi global. Ujungnya, pasar saham global akan kembali catatkan kinerja positif. 

Sementara itu, di tahun depan juga Wawan memproyeksikan tren suku bunga rendah masih akan berlaku, bahkan secara terbatas suku bunga masih berpotensi menurun. Sehingga reksadana pendapatan tetap denominasi dolar AS juga berpotensi tetap catatkan pertumbuhan positif meski tidak setinggi di tahun ini. 

Wawan mengatakan reksadana berdenominasi dolar AS cocok dimiliki investor yang memiliki kebutuhan dana dalam bentuk dolar AS. Reksadana jenis ini juga cocok dimiliki investor yang ingin mendiversifikasi portofolio investasinya.

Baca Juga: IHSG naik lebih dari 23% di kuartal keempat, simak saham pilihan untuk awal 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati