NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS ditutup melorot kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu setempat, indeks S&P turun 1,1% menjadi 1.305,14. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 16 Maret lalu. Sementara, indeks Dow Jones melorot 1,1% menjadi 12.201,59. Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa AS antara lain: Caterpillar Inc dan United Technologies Corp yang turun setidaknya 2,1%. Penurunan juga dialami Morgan Stanley Cyclical Index sebesar 1,2% dan Exxon Mobil Corp yang turun 1,4%. Disinyalir, penurunan bursa AS terjadi setelah Standard & Poor's Ratings Service memangkas outlook peringkat kredit AS menjadi negatif. "Banyak sekali isu struktural yang meghadang. Setiap kali ada penurunan rating, pasti dipandang negatif," jelas Mike Ryan, chief investment strategist Wealth Management Americas di UBS Financial Services Inc.Sepanjang tahun ini hingga 15 April lalu, indeks S&P sudah mengalami reli sebesar 4,9%, setelah kinerja positif perusahaan dan penggelontoran stimulus pemerintah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Mayoritas saham di bursa AS melorot setelah S&P turunkan outlook rating
NEW YORK. Mayoritas saham di bursa AS ditutup melorot kemarin malam. Pada pukul 16.00 waktu setempat, indeks S&P turun 1,1% menjadi 1.305,14. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 16 Maret lalu. Sementara, indeks Dow Jones melorot 1,1% menjadi 12.201,59. Saham-saham yang mempengaruhi pergerakan bursa AS antara lain: Caterpillar Inc dan United Technologies Corp yang turun setidaknya 2,1%. Penurunan juga dialami Morgan Stanley Cyclical Index sebesar 1,2% dan Exxon Mobil Corp yang turun 1,4%. Disinyalir, penurunan bursa AS terjadi setelah Standard & Poor's Ratings Service memangkas outlook peringkat kredit AS menjadi negatif. "Banyak sekali isu struktural yang meghadang. Setiap kali ada penurunan rating, pasti dipandang negatif," jelas Mike Ryan, chief investment strategist Wealth Management Americas di UBS Financial Services Inc.Sepanjang tahun ini hingga 15 April lalu, indeks S&P sudah mengalami reli sebesar 4,9%, setelah kinerja positif perusahaan dan penggelontoran stimulus pemerintah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News