KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas saham yang menjadi anggota Papan Akselerasi mencatatkan penurunan harga. Dalam sepekan terakhir hingga Selasa (7/9), penurunan terbesar dicatatkan oleh PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA) yakni mencapai 40,18%. Disusul PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) yang merosot 20,73%, PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) minus 15,70%, PT Imago Mulia Persada Tbk (LFLO) minus 4,76%, dan PT Fimperkasa Utama Tbk (FIMP) minus 1,96%, dan PT Planet Properindo Jaya Tbk (PLAN) yang harganya stagnan. Terbaru, PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) yang baru IPO pada 27 Juli 2021 juga mencatatkan penurunan dalam sepekan terakhir sebesar 1,69%.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, penurunan tersebut akibat aksi profit taking yang dilakukan investor. "Karena sudah kena profit taking, itu hal yang biasa," ujar William kepada Kontan.co.id, Selasa (7/9). Baca Juga: Private placement, Tourindo Guide (PGJO) akan melepas 72 juta saham Secara kinerja, emiten-emiten tersebut membukukan kinerja positif. Contohnya, SOFA yang mencatatkan penurunan harga saham terdalam, sampai semester pertama 2021 membukukan pertumbuhan pendapatan 60,24% menjadi Rp 17,2 miliar. Oleh sebab itu, William menilai saham-saham tersebut masih menarik. Hanya saja masih harus menunggu kondisi jenuh jual terlebih dahulu. Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana melihat, secara teknikal SOFA dari sisi indikator MACD masih terkoreksi dan dari sisi sinyalnya pun belum menunjukkan tanda-tanda penguatan yang cukup valid. Dari stochastic pun dia menilai SOFA masih berada di area oversold diikuti dengan tekanan jual meskipun tidak begitu besar dibandingkan hari sebelumnya. Di sisi lain, saham seperti PT Era Graharealty Tbk (IPAC) yang walaupun mencatatkan kenaikan harga saham tertinggi dalam sepekan terakhir, yakni 46,28% dinilainya berpotensi turun. Sebab, walaupun dari sisi MACD masih menunjukkan adanya lanjutan penguatan, tetapi dari sisi stochastic sudah berada di area overbought sehingga ada potensi untuk deadcross dan terkoreksi. Baca Juga: Boston Furniture Industries (SOFA) bidik penjualan Rp 49 miliar hingga akhir 2021 "Apabila mencermati kedua saham tersebut secara teknikal, SOFA dan IPAC dari sisi volume memang sama-sama kecenderungannya volatile sekali, sehingga investor diharapkan waspada akan pergerakan dari kedua emiten ini," papar Herditya.